FAQ |
Calendar |
![]() |
|
News Semua berita yg terjadi di dunia internasional ataupun lokal diupdate disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() Pemerintah terus mengawasi perguruan tinggi di Indonesia yang terindikasi merupakan perguruan tinggi ilegal. Salah satu yang baru saja dilakukan ketika Ketua Tim Evalusi Akademik Perguruan Tinggi mendatangi wisuda sarjana yang dilakukan oleh Yayasan Aldiana Nusantara di Universitas Terbuka Convention Center pada Sabtu, (19/9). ![]() Yayasan tersebut mewisuda 1300 mahasiswa dari 4 perguruan tinggi dibawah naungan yayasan mereka yaitu Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Telematika, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ganesha, serta Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Suluh Bangsa. yang walau dikop suratnya menuliskan terakreditasi BAN PT, nyatanya tidak terdaftar di Dikti setempat. Ada banyak bukti dari keilegalan tersebut seperti dikonfirmasi wartawan kepada pada lulusan, banyak diantara wisudawan yang belum pernah datang ke Jakarta untuk melakukan aktivitas perkulihan. Padahal beberapa mahasiswa berasal dari luar jawa seperti Sulawesi Selatan, Papua, Ambon, hingga Nusa Tenggara Timur. Selain itu, beberapa mahasiswa yang dikonfirmasi wartawan bahkan tidak mengetahui IPK mereka dan kampus asal mereka. Para wisudawan diminta biaya Rp. 15 juta perorang yang selanjutnya akan mengikuti perkuliahan online selama 12 hingga 18 bulan dan akhirnya mengikuti acara wisuda seperti yang dilakukan saat ini. Ketua Tim Evalusi Akademik Perguruan Tinggi Prof. Supriyadi Rustat yang datang di acara wisuda tersebut menginterogasi pihak Yayasan Aldiana Nusantara. Ketua Yayasan pun sempat menampik jika perguruan tinggi mereka abal-abal. Dirinya mengatakan bahwa hari itu mahasiswa hanya akan diwisuda. Adapun ijasahnya akan diberikan setelah lulusan mengabdi selama selama di daerah masing. Tetapi saat didesak adanya beberapa mahasiswa yang bahkan belum pernah ke Jakarta, pihak Yayasan tidak bisa menampik cecaran dari Prof. Suryadi. Menurut Prof. Supriyadi Rustat, Yayasan Aldiana Nusantara melakukan wisuda tetapi tidak melapor ke Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (kopertis), tidak melaporkan ke pangkalan data perguruan tinggi. Selain itu Yayasan Aldiana Nusantara melakukan pembelajaran jarak jauh tetapi ternyata setelah ditelusuri tidak ada pembelajaran. Pihak Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dalam kegiatan tersebut hanya meminta Yayasan Adiana Nusantara untuk membuat surat pernyataan akan mengembalikan dana yang telah disetorkan oleh mahasiswa mereka. Dari penelusuran Aktualita.co, Yayasan Aldiana Nusantara pada awalnya menyelenggarakan kursus paket A, B dan C serta kursus Bahasa Inggris dan Program Perhotelan Diploma 1 (D1) dan D2. Kini, Yayasan Aldiana Nusantara tidak hanya menyelenggarakan pendidikan tinggi tetapi juga SMP, SMA dan SMK dan telah berdiri selama 20 tahun. Dalam situs STIE GANESHA disebutkan bahwa ketua Yayasan Aldiana Nusantara kini dijabat Dra. Hj. Rosdiana, SE, M.Pd yang merupakan istri dari pendiri Yayasan Dr. H .Alimudin Al-Murtala, MM, M.Pd yang menjabat sebagai Direktur Perguruan YAN. |
![]() |
|
|