Beritakan Kesehatan Raja Bhumibol, NYT Dilarang Terbit

**Gusnan**

Raja Thailand Bhumibol Adulyadej. (AFP)

Bangkok – Surat kabar New York Times (NYT) menyatakan pihak percetakan telah menolak untuk mencetak koran internasional edisi setempat karena pada halaman depan menampilkan artikel tentang kondisi kesehatan raja yang sedang sakit.
Kondisi kesehatan Raja Bhumibol yang sudah 87 memerintah kerajaan Thailand merupakan topik pemberitaan yang sangat kontroversial di Negeri Gajah Putih.
Sistem pemerintahan monarki dilindungi oleh salah satu undang-undang lese majeste terberat di dunia dan ada tuntutan yang meningkat secara dramatis sejak militer mengambil alih kekuasaan melalui kudeta.
“Edisi International New York Times hari ini tidak dicetak di Thailand karena artikel ini termasuk artikel yang terlalu sensitif untuk dicetak di percetakan kami,” demikian menurut pernyataan surat kabar melalui surat kepada para pelanggannya.
Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa keputusan ini semata-mata dibuat oleh pihak percetakan dan tidak didukung oleh Internasional New York Times.
Ketika dihubungi melalui telepon, seorang wanita di Eastern Printing PCL, Bangkok Utara menegaskan bahwa perusahaan mereka adalah satu-satunya yang mencetak surat kabar New York Times di Thailand, namun dia enggan menjawab alasan mereka menolak untuk mencetak surat kabar tersebut.
“Masalah ini tidak nyaman untuk dikatakan karena kami hanya perusahaan percetakan, silahkan menghubungi pihak New York Times,” ujar dia.
Media setempat dan internasional harus selalu melakukan sensor ketika melaporkan pada pihak kerajaan karena mereka khawatir terjerumus dalam undang-undang yang bisa menyebabkan seseorang atau perusahaan dihukum 15 tahun penjara jika menghina raja, ratu, pewaris tahta atau pemimpin daerah.
Di halaman depan New York Times edisi Asia terungkap dalam artikel sebanyak 1.300 kata yang mengabarkan kondisi kesehatan Bhumibol yang kian melemah dan kecemasan rakyat Thailand tentang pengganti raja yang terpilih, Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn, yang tidak menyukai kepopuleran ayahnya.
Artikel ini juga menjelaskan kesulitan dalam memberitakan keluarga kerajaan atau menghitung tingkat populartas mereka di negara ini di mana debat terbuka tentang peranan seluruhnya mustahil terjadi berkat hukum lese majeste.

Terkait:

Menu