Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Sports > Moto GP

Moto GP Para pecinta MOTO GP berkumpul dan membicarakan hobbynya disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 25th October 2015
Gusnan's Avatar
Gusnan Gusnan is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 49
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default Begitu Terusiknya Rossi pada Marquez

t





(Mirco Lazzari gp/Getty Images)

Sepang
- Mungkin tak ada yang menyangka seorang Valentino Rossi bisa sedemikian terusiknya oleh gangguan seorang rival. Gestur keterusikannya berkali-kali terekspresikan dari legenda hidup balapan motor ini.

Ekspresi pertama diungkapkan Rossi lewat kata-kata, pada jumpa pers menjelang gelaran MotoGP Malaysia pada hari Kamis (22/10/2015), ketika dia duduk di samping kanan Marc Marquez -- dan Jorge Lorenzo di sisi kirinya.

Di depan wartawan Rossi mengungkapkan keanehannya dengan aksi Marquez di Phillip Islands, yang diduga sengaja ingin membantu Lorenzo. Pebalap Ducati, Andrea Iannone, menimpali kecurigaan Rossi dan juga merasakan hal yang sama dengan The Doctor.

Marquez beberapa kali tersenyum mendengar ucapan Rossi, dan dengan santai membantah tuduhan itu. Salah satu pernyataannya adalah, "Tentu saja, kadang-kadang Anda berusaha mengatur balapan, tapi saya hanya akan membantu pebalap lain jika dia adalah rekan setim saya. Jika dia bukan rekan setim saya, saya akan mengejar kemenangan.".

Keterusikan Rossi berikutnya dia ekspresikan pada sesi latihan bebas ketiga pada hari Sabtu pagi. Akun twitter resmi MotoGP menampilkan potongan video ketika Rossi yang sedang melaju depan Marquez, mendadak melambatkan motornya, menengok sebentar ke belakang, menggerakkan sedikit tangan kirinya, dan membiarkan Marquez melewati dirinya.




Usai kualifikasi, juga dalam sesi konferensi pers, insiden itu dipertanyakan wartawan. Jawaban Marquez adalah, dirinya tidak bermaksud untuk mengganggu Rossi. Sebaliknya, dia melakukan hal itu karena melihat Rossi melambat.

Rossi kali itu tidak serta merta membalas. Dengan lebih kalem dia mengatakan, "Dengan hormat, aku tidak terlalu ingat (kejadian itu). Tapi aku setuju dengan Marc. Tidak ada yang aneh. Hanya saja di FP3 dia melambat karena dia tidak ingin melaju ke depan. Tapi aku pikir itu wajar saja. Yang seperti ini biasa terjadi," cetusnya.

Namun, akun twitter @MotoGP lagi-lagi menampilkan gambar Rossi yang sedang menatap Marquez saat berbicara, dan raut wajah Rossi tampak tidak enak.






Puncak terusiknya Rossi terjadi pada balapan tadi siang. Di awal-awal lomba, setelah Marquez dengan mudah dilewati Lorenzo untuk merebut posisi kedua, pebalap Spanyol itu terlibat duel sengit dengan Rossi untuk posisi ketiga. Beberapa kali mereka salip-menyalip, yang mengundang decak kagum sekaligus "kengerian" penonton, karena jarak mereka begitu rapat, dan nyaris wheel to wheel. Satu kali Rossi terlihat mengangkat tangan kirinya sambil menengok ke belakang, ke arah Marquez.

Di lap ketujuh, Rossi seperti tak tahan dengan "provokasi" Marquez. Seusai menyalip lawannya itu di tikungan, ia tampak melambatkan kecepatan motornya, menunggu ditempel oleh Marquez. Tahu-tahu, Marquez terjatuh. Para penonton terutama pendukung Rossi terdengar riuh, spontan bersorak sorai. Sampai detik itu mungkin mereka hanya tahu, Marquez akhirnya berhasil dikalahkan Rossi (dengan telak).

Namun, setelah rekaman video ditayangkan berkali-kali, dari sejumlah sudut pengambilan gambar, Rossi terlihat seperti seperti menggerakkan lutut kirinya sesaat sebelum Marquez terjatuh. "Mendadak" balapan menjadi "menegangkan", bertanya-tanya apa yang gerangan terjadi, dan apa yang akan terjadi terutama pada Rossi.





Ketegangan itu terus berlanjut sampai balapan selesai. Pertarungan duo Suzuki untuk posisi ketujuh seperti sudah tidak penting lagi. Dani Pedrosa yang tampil sempurna sebagai pemenang, plus Lorenzo yang mengamankan posisi runner-up, seakan-akan sudah tak penting juga. Publik terlanjur ingin tahu, apa yang terjadi pada Rossi.

Tak ada perayaan dari Rossi saat melintasi garis finis. Gesturnya malah terlihat "kecewa". Mungkin Rossi pun sadar, dirinya telah melakukan sebuah kesalahan besar, yang bagaimanapun bisa mengancam keselamatan orang lain -- apapun alasan Marquez "memprovokasi" dirinya.

Suasana di dressing room dan podium terasa "canggung". Kamera tak menangkap ada obrolan di antara Rossi dengan Lorenzo, kecuali Rossi yang sempat beberapa kali berbicara dengan Pedrosa. Usai penyerahan trofi, Lorenzo langsung masuk ke dressing room dan melewatkan sesi penyemprotan sampanye.

Puncak drama ini adalah ketika Rossi absen dari sesi jumpa pers. Hanya Pedrosa dan Lorenzo yang melakoninya. Bangku di sebelah kiri Pedrosa, yang menjadi hak Rossi, kosong.

Beberapa saat sebelum tulisan ini diturunkan, pengarah lomba (race direction) telah mengambil keputusan yang memang sudah dinanti-nantikan itu. Rossi dinyatakan bersalah dalam insiden tersebut. Hukumannya adalah dia akan memulai balapan seri selanjutnya di urutan paling belakang. Seketika, kans The Doctor untuk menyabet gelar juara menjadi nyaris mustahil.

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 03:05 AM.


no new posts