Washinton DC - Presiden Jokowi memaparkan kondisi ekonomi Indonesia saat ini di hadapan seribuan WNI di AS. Jokowi menegaskan ekonomi RI lebih baik dari negara lain.
"Setiap ketemu kepala negara lain selalu mereka mengangkat jempol untuk kita bagaimana mengelola negara. Krisis itu kalau sudah posisi minus. Kita ini masuk 5 besar pertumbuhan ekonominya. Kok senengnya menjelekkan negara sendiri," papar Jokowi.
Hal itu disampaikan saat bertemu dengan WNI di Wisma Tilden KBRI Washington, Minggu (25/10/2015) pukul 16.00 waktu setempat atau 03.00 WIB.
"Banyak yang bilang krisis, padahal ngga, perlambatan iya. 98 itu minus 13, 1 sekarang masih plus 4,7, kuartal ketiga moga-moga terus merangkak naik," imbuhnya.
Jokowi menjelaskan jika dibandingkan nilai tukar, pada tahun 1898 dimana saat itu Rp 16 ribu. Sementara kondisi terakhir dolar tembus Rp 14.800.
"Banyak yang nunggu Rp 15 ribu, ada yang senang. Ada yang niatnya lain. Apakah kita diam, tidak, pagi siang malam kerja. Begitu paket-paket dikeluarkan, BI, OJK, turun. Kok pas turun ngga ada yang komentar, pas naik bilang bodoh, goblok," ungkapnya disambut tawa hadirin.
"Saya masuk Rp 12.500, naik jadi Rp 13.600 kok saya yang keliru saya. Semua negara mengalami, kita lebih baik, bandingkan dengan negara lain," tuturnya.
Jokowi menegaskan bahwa pemerintah fokus dua hal. Pertama infrastruktur dan pangan.
Jokowi kemudian cerita soal rencana membangun infrastruktur di wilayah-wilayah Indonesia. Saat ini Indonesia juga masih ketergantungan barang impor.
26th October 2015
Di Depan WNI di AS, Jokowi Tegaskan Ekonomi RI Lebih Baik dari Negara Lain
