
Foto: YONHAP / NORTH KOREAN TV / AFP
Jakarta - Peluncuran roket jarak jauh yang dilakukan Korea Utara pada Minggu (7/2) menuai kecaman internasional. Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon bahkan menyayangkan tindakan tersebut.
Seperti dikutip dari CNN, Senin (8/2/2016), Ban menilai peluncuran itu telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Dewan Keamanan bahkan menggelar pertemuan darurat untuk membahas lebih lanjut mengenai sanksi terhadap Korea Utara.
Meski Korea Utara bersikeras bahwa program ruang angkasanya bertujuan ilmiah, namun PBB menilai peluncuran roket itu memiliki tujuan untuk mengembangkan rudal balistik antarbenua. Kantor berita Korea Utara, KCNA, melaporkan peluncuran tersebut dilakukan atas perintah pribadi pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Dari foto resmi negara yang diperoleh dari kantor berita AFP, Kim tersenyum puas melihat peluncuran roket itu dari layar televisi. Bahkan ia yang juga didampingi oleh sejumlah pejabat militer tampak bertepuk tangan saat melihat roket bernama Kwangmyongsong-4 diluncurkan pada pukul 09.30 waktu setempat.

Foto: YONHAP / NORTH KOREAN TV / AFP
Dilansir dari Reuters, Korea Utara mulanya menargetkan peluncuran roket dilakukan pada rentang 8-25 Februari 2016. Akan tetapi, peluncuran dipercepat karena melihat cuaca yang cerah.
"Peluncuran ini merupakan momen penting dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi dan pertahanan untuk tujuan independen dan perdamaian," terang Administrasi Aerospace Pembangunan Nasional Korea Utara.