|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Pasukan Paskhas Jakarta - Nyata tanpa rekayasa. Bukan pula adegan film action nan mendebarkan. Ini tayangan visual sesungguhnya kala peluru tajam bertubi-tubi seliweran di sisi kanan dan kiri tubuh prajurit Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI AU yang tengah berlatih dopper. Cara TNI latihan tersebut menjadi sorotan media asing. Mereka menilai pola berlatih militer ala TNI tergolong ekstrem. Ngeri. "Latihan dopper memang terlihat brutal. Tapi bukan maksud kami sok-sokan dan pamer kekuatan," ucap Kepala Penerangan (Kapen) Korps Paskhas Letkol Sus Rifaid di Markas Komando (Mako) Paskhas TNI AU, Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (12/2/2016). Rifaid memperlihatkan rekaman momen latihan dopper di hutan daerah Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Maret 2015. Menurut Rifait, setiap tahunnya sekitar 250 personel Paskhas dari golongan perwira, bintara dan tamtama melaksanakan Pendidikan Komando yang salah satu materinya berupa latihan dopper. "Dopper ini dilakukan menjelang akhir pendidikan selama lima bulan. Latihan dopper wajib diikuti prajurit Paskhas," ucap Rifaid Gambaran isi video milik Korpaskhas TNI AU ini menampilkan dua pria selaku regu tembak berdiri di ketinggian sekitar 10 meter. Keduanya membidikkan senjata api laras panjang Avtomat Kalashnikova 1947 (AK-47) ke arah bawah atau gelanggang lumpur yang dilewati tiga prajurit Paskhas. Rentetan suara tembakan silih berganti saat tiga prajurit berhelm sambil membawa senjata api laras panjang itu merayap sejauh 25 meter. Percikan lumpur nampak 'menari-nari' terkena peluru tajam kaliber 7,62. Mendapat 'serangan' tersebut membuat prajurit peserta latihan dopper sigap bergerak cepat merayap dalam kubangan lumpur. "Prajurit peserta pendidikan itu tanpa rompi antipeluru. Sementara penembak mengarahkan pelurunya secara zigzag atau menyilang. Peluru tidak lurus ke depan kepala prajurit, tetapi diarahkan ke samping tubuh kiri dan kanannya," kata Rifaid. Dia menegaskan, latihan dopper menggunakan peluru tajam ini praktiknya tidak sembarangan. Sebelum ikut dopper, para prajurit sudah dijejali berbagai materi kemampuan darat, laut dan udara sepanjang masa pendidikan. "Brutal juga ada perhitungannya, enggak asal-asalan. Safetynya sudah diperhatikan secara keseluruhan. Sebelum menggelar dopper, pelaksana mengukur ketebalan dan mengkaji tanah serta lumpur. Jangan ada batu, sehingga peluru tak mental liar. Kalau ada batu, pecahan sepihan batu terkena peluru bisa melukai prajurit. Jadi kami pastikan peluru menancap kuat dalam lumpur," tutur Rifaid. Korpaskhas merupakan salah satu pasukan elite TNI AU. Soal latihan dopper, sambung Rifaid, bukan sesuatu luar biasa di kalangan personel berjuluk baret jingga ini. "Berlatih dopper itu bukan hal istimewa. Sejak lama latihan tersebut menjadi rutinitas prajurit Paskhas. Sehingga sejak awal mereka menjadi prajurit bernyali, kuat mental dan berani saat berhadapan dengan pertempuran sebenarnya," ujar Rifaid. |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|