
13th June 2011
|
 |
Ceriwis Addicted
|
|
Join Date: Sep 2010
Location: -ceriwis-
Posts: 4,958
Rep Power: 50
|
|
Cegukan, Distensi abdomen dan nyeri gas
Quote:
Muntah pascaoperasi yang berlangsung terus bisa menunjukkan obstruksi pilorik, obstruksi intestinal, atau peritonitis, atau efek samping analgesik. Muntah bisa membuat pasien menjadi lelah, memberi tekanan pada luka insisi, dan menghilangkan banyak cairan dan elektrolit. Selain itu, mengakibatkan aspirasi dan aspirasi pneumonia bagi pasien yang lemah atau lansia.
1. Cegukan. Cegukan (hiccough) adalah suatu komplikasi pascaoperasi yang melelahkan pasien. Penyebab hiccough pasca-operasi belum jelas, tetapi telah diketahui bahwa dilasi gaster, iritasi pada diafragma, dan uremia menyebabkan stimulasi saraf frenik.
2. Distensi abdomen dan nyeri gas. Distensi abdomen pascaoperasi terjadi akibat akumulasi gas dalam usus karena manipulasi usus ketika pembedahan dan angin yang tertelan saat pemulihan dari anestesia. Distensi abdomen akan berlangsung sampai tonus usus pulih dan ada gerakan peristalsis. Pasien dengan distensi abdomen mengeluh nyeri yang menyebar ke seluruh abdomen. Distensi bisa menekan diafragma sehingga pasien mengalami dispnea dan atelektasis. Ukuran lingkar abdomen bisa bertambah. Pengukuran lingkar abdomen bisa memberi gambaran tentang perkembangan distensi abdomen. Perkusi pada abdomen menghasilkan bunyi timpanik atau bunyi seperti drum yang kosong. Distensi karena asites menghasilkan bunyi pekak. Distensi yang berat dan akut dapat menimbulkan tanda-tanda syok, seperti gelisah, nadi lemah dan cepat, dan hipotensi. Tidak adanya gerakan peristalsis dalam waktu lama dapat mengakibatkan ileus paralitik. Ileus paralitik ditandai dengan distensi, dan nyeri abdomen, tidak ada bunyi gerakan peristalsis (auskultasi), muntah, dan tidak ada flatus.
|
|