Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 13th April 2016
MakanKodokz's Avatar
MakanKodokz MakanKodokz is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2016
Posts: 355
Rep Power: 10
MakanKodokz mempunyai hidup yang Normal
Default Kisah Nyata Tragedi Pesawat Challenger

Tidak ada yang kita ketahui dari rencana Allah. Karena Dia telah menentukan segalanya sejak awal, sebagaimana tertulis dalam Kitab Lauh Mahfudz. Maka kewajiban kita adalah semata-mata berikhtiar. Soal hasilnya, itu urusan-Nya....


* * *



Quote:
Quote:



NASA memilih Christina McAufliffe!



Aku kalah. Impian hidupku hancur!



Aku mengalami depresi. Rasa percaya diriku lenyap, dan amarah menggantikan kebahagiaanku. Aku mempertanyakan semuanya. Kenapa Tuhan? Kenapa bukan aku? Bagian diriku yang mana yang kurang? Mengapa aku diperlakukan kejam?





Aku menangis di pangkuan ayahku. Aku merasa remuk-redam. Sangat sedih dan amat kecewa. Dengan bijaksana, ayahku menghibur, seraya memelukku, “Anakku... semua terjadi karena satu alasan....”



Dan alasan itu terwujud pada Selasa, 28 Januari 1986. Saat itu, Aku dan teman-temanku berkumpul untuk menyaksikan peluncuran pesawat ruang angkasa Challenger.

Quote:
Tujuh puluh detik kemudian, Tuhan menjawab doaku dengan dentuman hebat di angkasa. Api terlontar ke segala penjuru. Seluruh mata yang menyaksikan peristiwa itu seketika terbelalak dengan hati tercekat. Pesawat ulang alik Challenger meledak dan menewaskan semua antariksawan yang ada di dalamnya. Aku terkesima dengan hati dan jantung tergugu. Maka terhapuslah keraguanku pada kuasa Tuhan.



Aku teringat kata-kata ayahku,



"Semua terjadi karena suatu alasan."



Aku tidak terpilih dalam penerbangan itu, walaupun aku sangat menginginkannya karena Tuhan memiliki alasan lain untuk kehadiranku di bumi ini. Aku memiliki misi lain dalam hidup.



Aku tidak kalah; aku seorang pemenang.



Aku menang karena aku telah kalah.



Aku, Frank Slazak, masih hidup untuk bersyukur pada Tuhan karena tidak semua do'aku dikabulkan.





***







Itulah Allah, Al Muqtadir, Dzat Yang Maha Menentukan. Seorang hamba tidak berkuasa menentukan apa yang diinginkannya kecuali dengan izin-Nya. Manusia berkeinginan, berencana, berikhtiar. Perkara "hasil" sepenuhnya mutlak ditangan Allah. Kita dituntut untuk berusaha mewujudkan keinginan dalam batas-batas yang dibenarkan. Tetapi pada saat yang sama, kita juga dituntut untuk bertawakal dan berserah diri kepada-Nya.



Maka, ketika kita gagal meraih keinginan, kita tidak boleh putus asa, berburuk sangka dan menafikan semua karunia-Nya. Karena kita hanya dituntut untuk melaksanakan kewajiban, dan selanjutnya hanya menanti hasilnya, sebagaimana kehendak dan ketetapan Allah yang telah tertulis dalam kitab Lauh Mahfudz.



"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,

dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;

Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
.

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 10:03 AM.


no new posts