Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 13th April 2016
JagoNyinyir's Avatar
JagoNyinyir JagoNyinyir is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2016
Posts: 470
Rep Power: 10
JagoNyinyir mempunyai hidup yang Normal
Default Lampu Halogen Tidak Boleh di Sentuh di Bagian Kaca

Maaf gan sebelumnya kalau repost...

Hanya sekedar sharing informasi untuk nambah2 pengetahuan seputar lampu halogen



Hampir seluruh produk otomotif baik mobil maupun motor sudah memakai lampu Halogen sebagai lampu penerangan utama. Dengan konsumsi daya yang sama, cahaya yang dihasilkan lampu halogen lebih terang dan lebih awet dibanding lampu biasa. Produk lampu halogen untuk otomotif yang banyak dikenal adalah jenis H1, H3, H4, H7, H8, H9, H10, H11, H12, H13, 9004, 9005, 9006, 9007, 880, 881, 884, 885, 896 dan sebagainya.



Apa sih lampu halogen itu?


Spoiler for Lampu Halogen:






Keterangan gambar:



1. Daya listrik membuat filamen membara. Pada saat filamen membara, tungsten akan menguap.

2. Tungsten yang menguap, kemudian terkondensasi pada dinding kaca yang lebih dingin.

3. Hal ini terjadi terus menerus selama lampu menyala, sehingga semakin lama kaca lampu akan terlihat menghitam, kemudian hingga suatu saat filamen tungsten akan terus menipis dan akhirnya putus, lampu mati.



Lampu halogen termasuk dalam jenis lampu pijar. Lampu halogen diciptakan dengan memperbaiki proses lampu pijar biasa di atas, yaitu dengan mengurangi masalah menguapnya tungsten. Kaca lampu dibuat dari kaca kuarsa yang tipis dan tahan panas, kemudian gas yang diisikan ditambahkan sedikit gas halogen.

Pada tahun 1959 lampu halogen diperkenalkan untuk kepentingan komersil.



Lihat gambar di bawah..
Spoiler for Lampu Halogen:






Nah!… rupanya proses di atas adalah alasan mengapa lampu halogen tidak boleh dipegang pada bagian kacanya.


Spoiler for Cara Pegang Lampu Halogen:






Keterangan Gambar:



1. Jari tangan kita selalu meninggalkan sidik jari berupa lapisan lemak tipis.

2. Lapisan lemak yang menempel pada kaca lampu halogen membuat suhu permukaan kaca lebih dingin dibanding permukaan kaca yang lain. Hal ini karena lemak tadi pada suhu yang sangat tinggi akan melebur menyatu dengan kaca yang berbahan dasar Quartz sehingga koefisien muainya menjadi berbeda dengan bagian yang bersih. Jika perbedaan koefisien muainya sangat besar, bisa menyebabkan kaca pecah.

3. Akibat perbedaan suhu kaca di atas, proses siklus halogen tidak dapat bekerja sempurna.

4. Semakin banyak uap tungsten yang terkondensasi pada kaca lampu, tepatnya pada bagian kaca yang lebih dingin (ada lemak). Bagian tersebut biasanya akan menjadi berkabut hitam, abu-abu atau putih.

5. Akhirnya lampu menjadi cepat putus, akibat filamen tungsten yang cepat menipis karena menguap.


Spoiler for Lampu Halogen:






Ane coba tekankan lagi, bahwa lampu halogen harus menyala sempurna sesuai dengan tegangan dan daya yang dibutuhkannya.

Jika daya atau tegangan lampu kurang, maka lampu akan menyala redup.

Menyala redup menyebabkan Halogen Cycle tidak akan terjadi karena suhu kerja yang rendah.

Dipastikan umur lampu halogen tersebut tidak akan panjang.



sumber : www.saft7.com





Kalau berkenan, silahkan komen yang positif.

Syukur2 kasih .

Lebih syukur lagi kalau ada yang ngasih </div></div></div>

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 02:47 PM.


no new posts