Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 15th April 2016
CetarBahana's Avatar
CetarBahana CetarBahana is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2016
Posts: 368
Rep Power: 10
CetarBahana mempunyai hidup yang Normal
Default Mengenal Pecel Semanggi, kuliner khas surabaya yang mulai langka















Alhamdulillah HT tgl 26 Desember 2014

Terimakasih buat Mimin, Momod, Officer dan ceriwisser Semuanya


<div class="spoiler">Spoiler for HT:
<div id="bbcode_spoiler_content" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px solid #CCC;background: #EEE;color:#000;"><div class="content_spoiler_57104c6eab996" id="bbcode_inside_spoiler" style="display: none;background: #EEE;">
</span></span></span></span></b>





</span>





Prolog



Quote:
Quote:



Makanan ini berbahan dasar daun semanggi, Daun Semanggi sendiri adalah sekelompok paku air (Salviniales)

dari marga Marsilea yang di Indonesia mudah ditemukan di pematang sawah atau tepi saluran irigasi.

</span></span>





</span></span>





Asal mula makanan ini dari daerah Benowo dan Manukan, suatu daerah di Surabaya bagian barat. Racikan bumbu2 sehingga menjadi jajanan semanggi yang siap disantap berawal dari sana.



Zaman dahulu Pecel Semanggi sudah menjadi sebuah ikon dan ciri khas tersendiri bagi Kota surabaya, belum lengkap rasanya berkunjung ke Surabaya jika belum mencicipi pecel semanggi ini
</span></span></span>





</span>



Makanan ini terbuat dari rebusan daun

semanggi berdaun empat, kadang juga ditambahkan sayur tauge dan bunga turi, lalu disiram dengan bumbu semanggi.

Bumbu semanggi ini mirip dengan bumbu pecel, tapi berbeda dari jenis bahannya. Jika bumbu pecel terbuat dari kacang tanah, maka bumbu semanggi ini terbuat dari campuran ubi, kacang tanah, gula merah dan petis lalu disajikan diatas pincuk daun pisang dan dimakan dengan krupuk puli yang dapat juga digunakan sebagai sendoknya
</span></span></span>





</span>



Penjual semanggi yg rata-rata adalah ibu-ibu paruh baya ini biasanya menjajakan dagangannya menggunakan jarit dan selendang untuk memanggul semanggi dengan berkeliling dari satu kampung ke kampung yg lainnya.



Sebagian besar penjual makanan ini berasal dari Desa Kendung, Benowo, wilayah pinggiran Kota Surabaya yang berbatasan dengan Gresik.

Desa Kendung, dikenal sebagai kampung semanggi. Warganya membudidayakan tanaman semanggi di lahan-lahan serta sebagian besar berprofesi sebagai penjual semanggi dengan cara digendong. Mereka keliling dan keluar masuk kampung di Surabaya menjajakan semanggi secara berkelompok dan menyebar ke berbagai pelosok di Surabaya.



Kini karena sulitnya bahan baku daun semanggi, penjual ini waktu berjualannya tidak menentu. Kadang seminggu sekali, kadang dua minggu sekali.

Daun semanggi yang digunakan pun bukan daun semanggi liar (yang biasa tumbuh di sungai dan sawah), tapi dibeli dari seseorang yang membudidayakan semanggi
</span></span></span>





</span></span>



Jika diperhatikan, gaya penjual pecel semanggi ini sangat khas lho. Ibu2 penjual semanggi ini selalu menggunakan kebaya plus kain batik, kemudian sebuah selendang dililit sedemikian rupa di atas kepala yang berfungsi sebagai alas ketika dagangan disunggi.



Formasi dagangan ketika disunggi pun sangat khas. Sebuah besek atau keranjang berisi sayur dan bumbu berada di bawah, kemudian di atasnya ditumpangkan seplastik besar kerupuk puli.

Tangan satu memgang dagangan di atas kepala, tangan yang lain menenteng keranjang yang berisi daun-daun pisang untuk pincuk dan peralatan lainnya. Tentu dibutuhkan keseimbangan yang luar biasa sehingga dagangan ini tidak tumpah.

Ketika ada pembeli, dengan suatu teknik yang sigap, keranjang yang menjulang tinggi di atas kepala ini bisa “mendarat” dengan sempurna. Sebaliknya, ketika selesai melayani, keranjang dagangan ini pun bisa dengan cepat berpindah ke atas kepala
</span></span></span>





</span></span>



Kini keberadaan salah satu makanan khas kota pahlawan ini sudah mulai langka, mungkin seiring berkembangnya zaman serta banyaknya makanan-makanan cepat saji yang lebih modern dan terdapat di tiap sudut Kota Surabaya.



Salah satu Faktor lainnya adalah mulai langkanya bahan dasar makanan ini , yaitu Daun Semanggi, mungkin kali ini pemerintah kota Surabaya sudah saatnya menggerakkan warganya utk mulai membudidayakan daun semanggi lagi, supaya dikemudian hari salah satu kuliner khas surabaya ini tidak punah
</span></span></span>

























Klik Logo To Visit
</span></b></span>

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 05:32 PM.


no new posts