FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() Quote:Sbelumnya share ya, maaf bila repost </div></div></div>Quote: VIVAnews - Laman Guardian akhirnya membeberkan dokumen rahasia seputar upaya penyadapan pengguna Internet di AS. Pada dokumen itu terkuak bagaimana Microsoft memberikan bantuan penyadapan kepada Badan Keamanan AS (NSA). Perusahaan besutan Bill Gates itu bukan hanya memberikan data pengguna, tapi juga memudahkan badan keamanan itu untuk mendapatkan akses ke seluruh enkripsi dan mengoleksi data dari akun pengguna Outlook.com, Skype, dan SkyDrive. Terungkap dari buletin internal divisi Special Source Operation (SSO) NSA, badan keamanan itu mudah mengakses e-mail atau panggilan Skype melalui program PRISM, dilansir Guardian, Jumat 12 Juli 2013. "Untuk koleksi data pada Hotmail, Live, dan Outlook.com tidak akan terpengaruh, karena PRISM mengumpulkan data ini sebelum enkripsi," sebut salah satu buletin. Guardian juga menyebutkan, kerja sama Skype dalam program PRISM tercatat sudah berlangsung sejak tahun 2010, sebelum diakuisisi oleh Microsoft. Bahkan, kerja sama berlanjut setelah layanan video call itu menjadi milik Microsoft. Sebuah buletin mengungkapkan juga bagaimana proses integrasi Skype ke PRISM. Disebutkan kunci integrasi itu adalah kerja sama kolaboratif. Parahnya lagi, baik FBI maupun NSA, disebutkan saling berbagi informasi dengan bebas. Salah satu dokumen juga menyebutkan, pengawasan PRISM atas produksi video Skype memiliki kemampuan tiga kali lipat sejak kemampuan baru ditambahkan pada 14 Juli 2012. Sementara untuk akun email Outlook.com, NSA bahkan sudah menjebol enkripsi layanan e-mail baru Microsoft itu jauh sebelum peluncuran resmi pada Februari 2012. Dokumen 8 April 2013 menunjukkan bagaimana Microsoft dan FBI bekerja sama selama berbulan-bulan. Microsoft bertindak sebagai penghubung antara badan intelijen dan Silicon Valley dalam program PRISM. Ini memungkinkan akses PRISM tanpa otorisasi terpisah pada layanan komputasi awan Microsoft, SkyDrive. "Kemampuan baru ini menghasilkan respons pengumpulan yang tepat waktu dan jauh lebih lengkap," jelas NSA pada dokumen itu. Terpaksa Sementara Microsoft berkilah memegang prinsip yang jelas terkait informasi data pelanggan. Perusahaan itu mengaku hanya memberikan data pelanggan sejauh terkait dengan proses hukum. Microsoft secara tegas mengatakan tidak akan memberikan data pelanggan pada pihak yang tidak sah. Perusahaan ini mengaku tidak punya pilihan karena terpaksa harus mematuhi hukum. "Akhirnya, beberapa keadaan mengharuskan kami untuk memberikan informasi sebagai tanggapan terhadap permintaan penegak hukum atau keamanan nasional," jelasnya. Sementara dalam pernyataan bersama, juru bicara direktur National Intelligence Shawn Turner dan juru bicara NSA Judith Emmel mengatakan, AS menjalankan program pengawasan secara ketat dengan pemantauan cermat pengadilan, Kongres AS, dan direktur National Intelligence. "Dalam praktiknya, perusahaan-perusahaan AS menempatkan energi, fokus, dan komitmen dalam konsisten melindungi privasi pelanggan mereka di seluruh dunia. Sementara mereka harus memenuhi kewajiban di bawah hukum AS dan negara-negara lain di mana mereka beroperasi," ujar mereka |
![]() |
|
|