|
Go to Page... |
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Dengan banyaknya individu yang menjadikan beliau refrensi ataupun acuan, dan saking menggebunya kita untuk belajar. Seakan kita lupa bahwa beliau memiliki dunianya sendiri gan. Semakin banyak individu yang mengacu padanya, semakin menggebu kita untuk belajar, semakin banyak pula waktu yang harus diluangkan beliau jika ingin mewujudkan keinginan kita. Namun, bukan berarti beliau tidak ingin berbagi. Disinilah pentingnya saling pengertian, antara waktu dan kondisi dari masing-masing individu gan. ![]() Spoiler for kedua: Karakter ![]() Privasi? Siapa gan disini yang nggak punya privasi? Tentu punya kan? ![]() Nah, sama halnya seperti kita gan. Mereka juga memiliki privasi yang harus ia jaga. Tidak serta merta disamakan antara hal privasi dan yang umum. Dan seharusnya kitapun juga harus ikut menjaga dan menghormatinya. ![]() Spoiler for keempat: Human Error ![]() Semua orang tentu memiliki prioritas dong? Nah, prioritas yang saya maksudkan disini adalah tentang arti dari suatu pertemanan. Terkadang mereka memilih untuk mendahulukan teman-teman ketika kita meminta bantuan, bukan? Nah, bukan berarti mereka sombong ataupun acuh terhadap kita, tapi itulah yang dinamakan dari prioritas itu. Kenapa? Beberapa waktu yang lalu ane coba untuk cari tau tentang hal itu kepada orang yang menurut ane mampu gan. Ternyata jawabannya simpel. 'Mereka(kita) datang kepada saya ketika semua sudah terlihat indah, tapi mereka (teman) telah disini sebelum kata indah menjadi indah.'. (sempat ketawa juga sih denger penjelasannya ![]() ![]() Tapi disini bukan berarti ia tidak ingin berbagi gan, justru itu ia ingin berbagi dan tetap adil terhadap prioritas itu. ![]() Nah, seperti ini sih gan penjelasan dari ane. Penegasan lagi, bahwasanya seluruh tulisan diatas, ane tulis menurut pengalaman pribadi ane terhadap orang yang menurut ane mampu. Bukannya untuk menyudutkan atau menyinggung individu lain, tapi untuk saling mengingatkan saja untuk bisa saling mengerti. Dan tentu tetap menjaga silaturrahmi antar sesama, apalagi pertemanan ![]() ![]() ![]() ![]() Spoiler for Bonus (y): Jika memang berkesan, boleh gan ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() Makasi banyak buat agan-agan yang udah luangin melonnya ![]() ![]() Nih gan menurut pengalaman agan-agan sekalian.. ![]() Quote:Original Posted By dimas.rizki ► ane punya gan temen seperti itu. emang sih awalnya terkesan sombong, tidak mau bertemen dan lainnya,,, karena emang sikap dia yang memiliki prioritas apa yang dia kerjaan dan fokus apa yang dia targetkan terkadang membuat temen2 lainnya merasa bahwa beliau tidak mau berteman lagi. ![]() Quote:Original Posted By aim1601 ► Alhamdulillah teman ane ada yang sukses, mereka bukan sombong atau cuek gan. Mereka cenderung telah sibuk dengan urusan mereka yang membuatnya sukses. Orang sukses pasti memprioritaskan apa yang menjadi tanggung jawabnya, dan mereka nggak punya waktu untuk meladeni urusan atau hal yang nggak penting. Namun, bukan terus menerus sibuk. Ada kalanya mereka punya waktu bersantai dan rehat kok. Nah, di waktu ini pasti mereka bakal berhubungan lagi kok sama kerabat, teman, dan sahabatnya buat ngajak ngumpul atau ngobrol. Gitu sih ![]() ![]() Quote:Original Posted By doderemifasol ► saling memahami satu sama lain aja, kadang persepsi kita salah tentang seseorang ![]() Quote:Original Posted By eddiesangadjie ► Untungnye ane baik hati dan tidak sombong loh gan... Semoga ane ane di hindarkan dari sifat sombong aje dah gan... Quote:Original Posted By 220V ► intinya ya pengertian ya gan.. smua sudut.. orang prtama, org kedua, org ketiga, dst... saling pngertian smua.. bahkan brangkali yg komen, "ah yg bilang sombong, angkuh itu cm org sirik aja kale yee.." ini mngkin bisa diganti dg suatu pengertian jg, jd prasangka baik... misal, si B bilang si A sombong, trus si C bilang si B sirik.. Lah apa bedanya si C ama si B? </div></div></div> Terkait:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|