Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 23rd April 2016
PedihCoy's Avatar
PedihCoy PedihCoy is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2016
Posts: 373
Rep Power: 10
PedihCoy mempunyai hidup yang Normal
Default 10 Toko Penjualan Kaset Pita di Indonesia Yang Masih Bertahan Hingga Saat Ini




</span>







Spoiler for #:
1. Blok M Square Jakarta






2. Toko Kaset di Samping Gerbang Tol Ciledug







Jalanan di Ciledug Raya pada 1980 masih bolong-bolong. Kendaraan yang lewat belum terlalu banyak. Metromini dari Blok M hanya sampai daerah Batas. Delman, masih santai lalu-lalang. Di era emas Rhoma Irama itu, Yuliarni bersama suaminya mulai memajang berbagai kaset di tokonya. Sampai saat ini, kaset-kaset masih berjajar di dalam tiga lemari kacanya. Di etalase depan, kaset-kaset tradisional, dan album lawas berjajar. Sebagian musik Minang dan lagu anak-anak di rak pertama dan kedua. Sementara, di bagian atas rak, album-album musisi 80-an, tersusun; Ada Broery Marantika, Franky and Jane, Black Sweet dan Ebiet G Ade







Untuk ukuran kota kecil seperti Muntilan, toko kaset ini lumayan lengkap koleksinya. Album-album terbaru dari artis-artis utama baik dalam dan luar negeri mudah ditemui. Kalau yang indie-indie agak susah. Harap maklum. Tapi album My Diary-nya punya Mocca sempat mampir lho. Menginjak medio 2004-2005, keberadaan toko kaset ini terusik dengan maraknya counter-counter telepon selular yang menyediakan layanan pengisian koleksi lagu berformat mp3 yang tentunya ilegal. Juga lapak-lapak CD bajakan di pasar dan terminal Muntilan







Di toko ini harga kaset pita dibanderol Rp20.000-Rp25.000/buah. Sedangkan harga sekeping CD dan VCD dipatok Rp35.000-Rp150.000/buah. Disparitas harga yang tinggi ini rupanya cukup menjadi pertimbangan konsumen pencinta musik. Sedangkan konsumen yang membeli kaset pita di toko ini berasal dari semua kalangan. Pertumbuhan penjualan dari tahun ke tahun, diakui Siti sebagai pemilik, memang menurun. Namun, nyatanya penggemar penyimpan suara klasik ini toh masih tetap ada







Warga Bandar Lampung yang meminati kaset lagu tape, umumnya berusia 40 tahun ke atas. Para pembeli kaset pita hitam ini ingin mengenang masa muda di eranya. “Di zaman mereka muda, kaset tape ini masih booming, jadi ingin mengenang masa muda dengan membeli kaset-kaset penyanyi lawas,” toko yang terletak di basement Chandra Tanjungkarang, Bandar Lampung ini menyediakan kaset lagu Indonesia dan barat, serta kaset religi. Kaset-kaset yang dijual di Duta Music berkisaran antara Rp18 ribu hingga Rp22 ribu untuk semua jenis musik







Cara unik untuk memanjakan konsumen, toko kaset ini menyediakan layanan self service kepada calon pembeli. Pengunjung memilih sendiri kaset kemudian memutarnya di tape pakai headphone, menarik bukan







Toko kaset Melody dan Metal,itu adalah dua toko kaset yang tersisa di Jember. Saat masa jaya kaset, ada banyak sekali toko kaset di Jember. Tapi yang paling terkenal ada tiga: Pinokio, Metal, dan Melody.Uniknya, ketiga toko kaset ini berada dalam ruas jalan yang sama. Metal dimiliki oleh satu keluarga besar Tionghoa. Selain kaset, mereka juga membuka usaha fotografi dengan nama yang sama. Usaha fotografinya cenderung tahan lama. Sampai sekarang masih ada dan tetap besar. Tokonya pas di samping Melody







Sebuah toko musik di daerah Dipati Ukur ternyata masih menjual kaset-kaset bekas serta piringan hitam. Toko musik tersebut bernama DU 68, lokasinya tepat di seberang pom bensin Dipati Ukur, Bandung, Jawa Barat. “Koleksi piringan hitam di sini sudah mencapai ribuan keping,” kata pemilik DU68, Irham Vickry. Selain menjual piringan hitam, toko musik DU68 juga menjual alat pemutarnya. Untuk sekeping piringan hitam, harganya bisa mencapai Rp 50.000 – Rp 200.000. Untuk alat pemutarnya, harganya bisa mencapai Rp 300.000 hingga Rp 500.000, tergantung kondisi alat tersebut







Toko Kaset Megah Terang, anda pasti akan terheran-heran ketika mengunjungi salah satu toko di Kawasan Pasar 45 Manado ini. Yah, di tengah perkembangan zaman dan persaingan bisnis, toko milik Ko Daniel Limanauw masih bertahan dengan bisnis kaset tape. Meski mengaku mulai ditinggalkan pelanggan, namun pria paru baya ini mengaku akan terus bertahan dengan kaset tape ini. “Saya paham betul seperti apa perkembangan kaset, saya mengenal bisnis ini sejak usia 20-an, dan sekarang sudah tua seperti ini. Kalau dihitung-hitung, boleh 40 tahun lebih saya melakoni hal ini,”. Ko Daniel sadar, perkembangan kaset tape di Sulut semakin menurun. Menurutnya, banyak rekan-rekannya yang terpaksa gulung tikar karena tidak ada pelanggan sama sekali. “Orang sudah tidak suka kaset. Apalagi tahun ini, kalau dihitung-hitung perharinya, hanya ada satu sampai dua pembeli. Bahkan di hari-hari tertentu sama sekali tidak ada pembeli,” jelasnya pemilik ribuan koleksi kaset tape ini







Toko tersebut adalah Toko Kaca Mata Indah. Jangan terjebak dengan namanya, toko itu tak hanya menjual kacamata. Saat masuk toko itu, pengunjung akan mendapati kaos-kaos tim sepakbola di sebelah kanan. Sementara di sisi kiri terdapat jam tangan dan jam dinding. Lebih ke dalam ada kaset-kaset dan compact disc. Johny Mongdong, pemilik Toko Kaca Mata Indah, mengatakan, tiap hari ada saja yang mencari kaset kendati tak seperti tahun 90-an atau awal-awal 2000-an. "Tiap hari ada saja. Mereka biasanya berasal dari desa-desa atau yang sering bekerja di kebun," kata pria berkacamata ini di balik meja kasirnya, pria yang biasa disapa Ko Tian ini mengaku sudah berencana tak menjual lagi kaset dan beralih ke barang lain. Namun, entah kapan. Ko masih merasa sayang dengan kaset-kaset tersebut. "Saya saat ini mencari perangkat audio pemutar kaset untuk di mobil. Soalnya, banyak koleksi lagu yang ingin saya dengarkan,"









Ini beberapa koleksi TS walaupun hanya dikit tapi banyak kisah dikaset2 ini gan, salah satu kisah waktu dulu ane masih zaman SMP, SMA kalau dikasih uang jajan sama nyokap ane kumpul2in buat beli kaset kalau di ingat2 banyak yg dipinjem temen sampai sekarang gak dibalikin







Dan ini kaset kesayangan ane gan












SUMBER by TS

SUMBER google pic

SUMBER manadopostonline.com

SUMBER nuranwibisono.net

SUMBER medanbisnisdaily.com

SUMBER solopos.com

SUMBER hiburan.metrotvnews.com

SUMBER megapolitan.kompas.com

SUMBER jogja.tribunnews.com









Quote:Original Posted By mikefunfun
Besok sabtu di Purwokerto juga ada Record Store Day, perayaan pecinta rilisan fisik baik kaset, CD ataupun piringan hitam.




Quote:Original Posted By mikefunfun




Itu tokonya gan, Nusantara





Quote:Original Posted By pepeng27
kalau ane sih biasanya hunting di pasar pagi gan,contohnya kaaya gini yg ane dapet





kaset tape lokal & luar






Angkut pejwan gan



Quote:Original Posted By artventure
ini om, sisa sisa koleksi ane

</div></div></div>

Reply With Quote
  #2  
Old 29th August 2018
indah75's Avatar
indah75 indah75 is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2016
Location: Klaten
Posts: 5,189
Rep Power: 16
indah75 mempunyai hidup yang Normal
Default

Seperinya sekarang sangat sulit mencari toko kaset pita...kebanyakan sekarang yang dijual disk.......selera konsumen pun rasanya juga udah berubah......
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 06:32 AM.


no new posts