Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 25th April 2016
SuleTerbang's Avatar
SuleTerbang SuleTerbang is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2016
Posts: 434
Rep Power: 10
SuleTerbang mempunyai hidup yang Normal
Default True story fakta menarik pertempuran 10 nov surabaya



CERITA MENARIK DIBALIK PERTEMPURAN

10 NOVEMBER SURABAYA 1945





Diambil dari banyak sumber, termasuk trit lawas agan Bayuangga di OldKaskus





Cerita yang akan saya posting melihat dari sisi lain pertempuran 10 Nopember 1945. Sumber cerita berasal dari bapak kos saya yang dalam perang 10 Nopember 1945 adalah salah seorang tokoh pasukan TRIP. Sumber cerita juga berasal dari cerita-cerita yang hidup di kampung-kampung di Surabaya. Pada saat malam 10 Nopember atau 17 Agustus, biasanya cerita-cerita pertempuran 10 Nopember diingatkan dan disegarkan kembali. Saya sering gabung dengan warga kampung untuk mendengarkan cerita mereka karena saya sangat respek dengan kepahlawanan arek-arek Suroboyo.









Pak? Endi Londhone…?!



10 Nopember 1945 pagi. Inggris benar-benar melaksanakan ultimatum mereka. Seluruh kekuatan militer yang ada di Surabaya dan Selat Madura mereka kerahkan untuk membom habis-habisan Surabaya, dari darat, laut dan udara.



Kapal perang Inggris dari Selat Madura terus-menerus memuntahkan bom-bom maut ke arah daerah pertahanan Arek-arek Suroboroyo. Di darat tank-tank Inggris mencoba merangsek garis pertahanan Arek-arek Suroboyo, yang ternyata tidak semudah dibayangkan Jenderal Mansregh karena mendapat perlawanan sengit. Sementara dari udara, pesawat tempur Inggris dengan leluasa menembaki dan membom pertahanan Arek-arek Suroboyo yang relatif terbuka tanpa ”payung” pertahanan udara yang berarti.



Berkat teknologi perang Inggris canggih saat itu, bom-bom Inggris yang dimuntahkan dari kapal perang berjatuhan menghajar hingga jauh ke bagian Selatan Surabaya seperti kawasan Darmo, yang terletak belasan kilometer jauhnya dari Selat Madura. Arek-arek Suroboyo yang berada di daerah tersebut cuma bisa misuh-misuh (memaki-maki) karena terus menerus dihujani bom Inggris tanpa bisa membalas sama sekali karena umumnya mereka hanya memiliki senjata untuk pertempuran jarak dekat seperti bedil rampasan, mortir, clurit, pedang....dll



Seorang Arek Suroboyo umur belasan tahun beringsut mendekat kepada senior mereka. Ditengah riuh rendah suara ledakan bom Inggris, dia bertanya:



”Pak Lek ! Pundhi Londone ?!” (Paman, mana orang Inggrisnya ?.



Saat itu lumrah jika menyebut Inggris dengan Londo, karena sama-sama kulit putih, dan sama-sama hendak merampas kemerdekaan)



”Opok’o ?” (kenapa?) balik si pejuang senior bertanya



”Wonge gak kethok, bome wis tekan mrene !” (Orangnya tidak kelihatan, bomnya sudah sampe sini !”).



”Wis gak sabar pingin gelut ambek Londo ! Mboh aku sing mati, opo Londo gendheng sing mati !” (sudah tidak sabar saya ingin berkelahi dengan orang Inggris, entah saya yang mati, atau Inggris gila yang mati !”)







SURABAYA 1945

warga surabaya yang dicurigai PEJUANG

sedang di RAZIA dijaga sama tentara GURKHA dari divisi 5


</div></div></div>

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 04:04 AM.


no new posts