FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Internasional Baca berita dari seluruh mancanegara untuk mengetahui apa yg sedang terjadi di dunia. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() PUEBLA, Dua orang bersenjata memasuki permukiman terpencil di kaki gunung di El Mirador, Meksiko. Mereka lalu menembak mati 11 orang dalam satu keluarga. Lima perempuan, empat laki-laki, dan dua gadis kecil tewas dalam serangan menjelang fajar di Negara bagian Puebla, dekat Oaxaca itu. Berdasarkan keterangan dari otoritas keamanan setempat yang dikutip Kantor Berita AFP, Sabtu (11/6/2016), diduga kuat serangan itu terkait dengan pertikaian antar-keluarga. Selain 11 korban tewas, dua anak perempuan lain terluka dan kini dalam perawatan di rumah sakit. Sejumlah saksi mata menyebutkan, salah satu pelaku penembakan teridentifikasi sebagai pria yang pernah diduga terlibat dalam kasus kekerasan seksual terhadap salah satu korban yang tewas. Peristiwa kekerasan seksual itu terjadi sembilan tahun lalu, hingga si perempuan pun melahirkan bayi laki-laki. Hal itu dungkapkan pejabar di Kantor Kejaksaan setempat. Lelaki yang kini menjadi pasangan wanita tersebut juga terbunuh. Bahkan, di tubuh korban ditemukan sejumlah luka tusukan. Lelaki itu mengalami luka yang lebih banyak dibandingkan korban tewas lainnya. Dua penyerang itu kemudian melarikan diri ke arah negara tetangga Oaxaca. Pihak berwenang di kedua negara kini memburu kedua pelaku. Dusun di mana perkara ini terjadi letaknya amat terpencil dan hanya dapat diakses dengan berjalan kaki. "Sepertinya motof serangan ini adalah balas dendam," kata Vicente Lopez de la Vega, Wali Kota Coxcatlan, sebagai otoritas daerah yang terdekat dari El Mirador. "Mampu membunuh 11 orang dengan cara semacam itu, sungguh membuktikan mereka tak bernurani," kata Lopez. Sumber di pemerintahan setempat yang tak mau disebutkan namanya menyatakan penembakan hanya terjadi di dalam sebuah rumah di permukiman tersebut. Kini, dua saksi mata berada dalam perlindungan aparat keamanan. Kendati diduga berlatarbelakang masalah keluarga, aparat tetap menyelidiki kemungkinan aksi ini didalangi kelompok kriminal yang terorganisasi. Terkait:
|
![]() |
|
|