FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Save Our Planet Forum diskusi tentang penyelamatan lingkungan hidup, tips, dan ide untuk GO Green |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Di Haiti, usaha untuk memperbanyak kayu bakar dari penduduk telah mengakibatkan gunung menjadi gundul, sehingga selalu terjadi erosi saat hujan. Akibatnya, hampir lapisan tanah ketiga telah hilang dan tidak bisa lagi ditanam. Gempa bumi terakhir di Haiti adalah fakta bahwa banyak penduduk Haiti tinggal di perkotaan, karena tanah sudah tidak subur dan tidak dapat ditanam lagi. Nathaniel Mulcahy, pendiri organisasi nirlaba World Stove, menggunakan teknologi arang bio untuk menolong negara-negara berkembang. �Arang Bio dapat menghemat energi kompor, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan polusi udara,� katanya. �Dengan itu, kami memperbaiki tanah, menjaga kelestarian hutan dan menjaga kesehatan serta kebebasan ekonomi rakyat.� Banyak Manfaat Arang bio bisa diproduksi di pedesaan, dengan sampah sisa pertanian, hutan dan sampah rumah tangga, dan limbah tebu, kopi, daun palem dan limbah pabrik kertas. Hal ini bisa meniadakan kebutuhan memotong pohon untuk kayu bakar dan arang dengan menghasilkan syngas, minyak bio untuk memasak, pemanas, dan pengering, bahkan generator listrik. International Biochar Initiative (IBI) bertujuan untuk menyimpan 2.2 gigaton karbon pertahun hingga 2050. Proses ini dipakai ribuan tahun lalu di Amazon Basin di mana, antropologi bersepekulasi, kandungan nutrisi yang kaya terra preta (tanah hitam) diciptakan oleh penduduk menggunakan api masak dan sampah untuk menambahkan arang ke dalam tanah. IBI adalah cara yang efektif dalam segi biaya untuk memperkenalkan arang bio secara luas, contohnya industri cokelat di Belize, rehabilitasi area gurun pasir di Chili, dan meningkatkan produksi pertanian serta pendapatan daerah pinggiran kota di Costa Rica. Mempertahankan Tradisi Baru-baru ini Mulcahy bergabung dengan upaya perbaikan Haiti �building back better� dengan memperkenalkan kompor Lucia yang dipatenkan untuk menolong produsen pelet �arang bio� setempat. Desain uniknya mempergunakan lubang venturi untuk tekanan negatif ditambah dengan tutup api berbentuk spiral Fibonacci untuk mencegah oksigen keluar dari ruang pirolisis. Dengan menghormati dan mempertahankan tradisi memasak, Mulcahy mengatakan kompor ini lebih diterima oleh berbagai kebudayaan. Ia yakin mengenai pentingnya bagi negara maju untuk memberikan negara berkembang kompor yang bersih dan efisien sesuai kebutuhan mereka. Membiarkan pengguna memasak dengan menggunakan kompor gas �modern,� mereka seharusnya bisa mempertahankan cara memasak tanpa merusak lingkungan. Dalam dua bulan, Mulcahy merancang kembali kompor untuk alat masak Haiti, material dan bakan bakar, memprioritaskan keamanan karena anak-anak sering diserahkan tanggung jawab memasak sejak terjadinya gempa bumi. Mulcahy sekarang melatih penduduk lokal untuk membuat kompor yang cocok untuk rumah, sekolah, rumah yatim, rumah sakit, dan kamp suaka. Tahap selanjutnya bekerja sama dengan pemerintah Haiti, United Nations Environmental Program (UNEP), and World Food Programme (WFP) untuk membuat pusat manufaktur kompor, sehingga menyediakan penduduk lokal dengan ribuan lapangan pekerjaan dan pendistribusian pelet arang bio. Sejauh ini 48 koperasi agrikultur telah setuju menyediakan sampah sisa pertanian untuk produksi pelet dan sebagai gantinya petani mendapatkan pelet arang bio sesuai limbah yang diberikan untuk menyuburkan tanaj dan meningkatkan produksi. Terkait:
__________________
![]() |
#2
|
||||
|
||||
![]()
Di indonesia sudah di produksi belom y
![]() Baru dgr skrg ane ada arang bio Nice share ndan Posted via Mobile Device |
![]() |
|
|