|
Go to Page... |
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Keluar dari bisnis rokok tak membuat mantan Presdir PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) Michael Sampoerna mati kutu.
Setelah lama tidak terdengar namanya, anak tertua Putra Sampoerna ini kini memiliki 'mainan' baru di bisnis kehutanan. Michael rupanya tak mau mendompleng kendaraan bisnis bapaknya dengan membeli sekitar 40 persen saham PT Sumber Graha Sejahtera (SGS). Perusahaan ini bergerak antara lain dalam sektor kehutanan, perdagangan umum, kontraktor, pengelola gedung, perindustrian dan pertanian. Perusahaan milik SGS yang terkenal adalah PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI) dengan kepemilikan saham hingga 27,05 persen. Michael terdeteksi membeli saham SGS melalui perusahaan special purpose vehicle (SPV) bernama Three Six Nine. Keberadaan Three Six Nine ini diakui Corporate Secretary PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk, Hasnawiyah Kono, memang terkait dengan Sumalindo karena mereka adalah kreditor lama perusahaan. "Tapi siapa di belakang Three Six Nine saya tidak tahu, itu urusan pemegang saham. Yang jelas mereka sebelum right issue memiliki saham Sumalindo sekitar 9 persen dari konversi utang," ujar Hasnawiyah ketika dihubungi detikcom, Rabu (9/8/2006). Michael juga tercatat sebagai Komisaris Utama SGS per 25 April 2006. Berdasarkan prospektus SGS, jajaran komisaris dan direksi lainnya masih banyak terisi oleh Keluarga Sunarko yang kini mengendalikan Sumalindo. Jajaran komisaris SGS lainnya adalah Eka Dharmajanto Kasih, Trenggono Purwosuprodjo, Ambran Sunarko, Amir Sunarko. Sedangkan di barisan direksi SGS terdapat Aris Sunarko sebagai Dirut, dan direksi lainnya, Untoro Angkawijaya, Harry Handojo, Phua Lucky, Ali Gunawan Budiman dan Tjahyono Firmansyah. Ditegaskan Hasnawiyah, meski pemegang saham SGS yang merupakan induk dari Sumalindo mengalami perubahan, perusahaan tetap tidak mengalami pergantian bisnis inti di bidang industri kayu terpadu. "Yang menjadi fokus Sumalindo saat ini menerapkan kebijakan pengurangan biaya (strategic cost reduction) dengan membuat pembangkit listrik untuk mengurangi ketergantungan BBM terutama solar yang harganya tinggi," papar Hasnawiyah. Pembangkit listrik yang berlokasi di Tanjung Harapan Kalimantan Timur ini, akan dibangun pada tahun 2006 dan diharapkan mulai beroperasi tahun 2007. Biaya pembangunannya mencapai US$ 13 juta yang dananya berasal dari right issue. Minat Keluarga Sampoerna untuk terjun ke bisnis kehutanan telah terlihat dari keinginan mereka membeli saham PT Kiani Kertas dari Bank Mandiri. Namun rencana memiliki Kiani gagal karena buntunya negosiasi dengan Bank Mandiri. DIA JUGA SEORANG PEMAIN POKER Terkait:
|
#2
|
||||
|
||||
![]()
sedep bener deh bisnisnya
|
#3
|
|||
|
|||
![]() ![]() |
#4
|
|||
|
|||
![]()
Adu maap gan blum di baca semua..tulisannya kok kecil2 banget sih sakin mata saya gan.
|
#5
|
|||
|
|||
![]()
emang maen petak umpet
|
#6
|
||||
|
||||
![]()
dia maen poker dimana mass ? fb ? hahaha
|
#7
|
|||
|
|||
![]()
--- kalo emang dasarnya seorang intrepeneur sejati, maka hal itu bukan halangan untuk memulai bisnis dan mengembangkannya dengan penuh dedikasi
![]() |
#8
|
||||
|
||||
![]()
wah anak zynga poker toh,,
|
#9
|
|||
|
|||
![]()
"wah anak zynga poker toh,, "
--- maksudnya gimana tuh ???? :eek: |
#10
|
||||
|
||||
![]()
Semoga thread ini bermanfaat bagi kawan2 Ceriwiser yang lain.
![]() |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|