
14th August 2010
|
Newbie
|
|
Join Date: Jun 2010
Posts: 2,691
Rep Power: 0
|
|
Kakek Lusuh Penunggu Jembatan
Quote:
Originally Posted by VHIENSKI
Bulan ramadhan tahun kemarin aku cuti ke Temanggung (keluarga disana). Bukan untuk lebaran disana tapi karena ada urusan dinas ke jakarta sekalian aja mampir. Turun dari bis aku langsung menuju rumah. Sempat aku lihat jembatan yang menghubungkan kampungku dengan jalan raya sedang ditutup lagi direnovasi. Tidak ada yang ganjil dengan bangunan itu. Sore pun tiba dengan cepat disaat orang2 kampung berduyun2 pergi ke mushola, Cakra anak kedua kakakku berlarian keluar rumah. Bukannya dia pergi ke masjid setelah berbuka dia malah bermaksud main, ditengah jalan, 20 meter dari rumah dia melihat didepannya ada seorang kakek2 berbaju lusuh tanpa sengaja menjatuhkan uang seribuan didepannya. Sontak Cakra pun mengambilnya dan menghampiri kakek2 itu seraya memberitahukan bahwa uangnya jatuh. Kakek itu manggut2 dan bilang "Nak, uang ini biarlah jadi milikmu. Kakek ikhlas kok!" sambil tersenyum kakek itu pun berbalik melanjutkan perjalanannya. Karena merasa kurang puas Cakra pun mengejarnya dan menarik tangan kakek itu dan menyodorkan selembar ribuan itu, tanpa menjawab si kakek hanya menggerakkan tangan tanda tidak mau, tanpa babibu si kakek mempercepat langkahnya. Cakra pun memanggil manggil si kakek sambil berlari mengejar, yang punya nama tetap tak bergeming. Setelah dirasa cukup jauh Cakra yang berusia 7 tahun itu seperti diingatkan "sesuatu" untuk tidak mengejarnya lagi, begitu sadar dia sudah berada di perempatan kampung (600 meter dari rumah dengan waktu kurang dari hitungan detik!!) yang salah satu jalannya menuju jembatan yang sedang diperbaiki. Suasana begitu sepinya sore itu. Kakek yang di kejarnya pun seperti menghilang dengan cepat sudah tidak nampak lagi. Seingat Cakra kakek itu berbelok ke arah jembatan yang sedang dibongkar itu. Naluri anak kecil di tempat sepi, Cakra pun berlarian sambil tetap memegang recehan itu menangis sejadi-jadinya. Dilihatnya dirumah dikunci tidak ada orang, dia pun balik menuju mushola. Dihampirinya mushola yang sedang khusuk berjamaah maghrib sambil tetap teriak ketakutan dicarinya si bapak yang sedang sholat. Setelah ketemu diapun menjerit kencang sambil terbata2 menceritakan apa yang dia alaminya. Kakak saya pun (bapaknya Cakra) menghentikan sholatnya dan bergegas pulang. Dirumah Cakra pun menyerahkan selembar ribuan itu kepada bapaknya dan disimpan dialmari. Entah apa jadinya si kecil Cakra kalau sampai ikut kakek itu. Ah Cakra.....
|
__________________
__________________
if you appreciate our fair please behave
|