FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Daripada kena kanker payudara mending tak punya payudara sekalian. Begitulah tren yang sedang menjamur di AS. Sekelompok wanita memilih mengangkat payudaranya yang masih sehat sebelum terkena penyakit kanker payudara. Meski belum ada bukti yang menjamin hasilnya akan lebih baik, tapi tindakan itu sudah menjadi tren di Amerika. Dalam studi yang dipublikasikan di Journal Cancer disebutkan bahwa wanita yang memilih untuk mengangkat payudaranya yang masih sehat atau disebut dengan contralateral prophylactic mastectomy semakin meningkat dari tahun 1995 hingga 2005. "Saat ini terdapat sekitar 100 orang wanita di New York yang melakukan tindakan ini," ujar Dr. Stephen B. Edge, profesor bedah adn onkologi dari Roswell Park Cancer Institute in Buffalo, New York seperti dikutip dari Healthkey, Rabu (11/11/2009). Umumnya wanita yang memilih untuk mengangkat payudaranya memiliki riwayat keluarga yang juga punya penyakit kanker payudara dan sudah terdeteksi positif terkena mutasi gen kanker payudara (BRCA-1 atau BRCA-2). Tapi menurut Edge, yang harus diketahui adalah tidak ada jaminan atau bukti yang menunjukkan bahwa seseorang akan lebih sehat dengan mengangkat payudaranya yang belum terkena kanker. "Wanita yang memutuskan untuk melakukan tindakan ini harus didampingi oleh konsultan kesehatan," tutur Edge. Selama 11 tahun studi, peneliti menemukan ada sekitar 5.000 wanita yang melakukan contralateral prophylactic mastectomy. "Jumlahnya memang meningkat pesat, kami tidak ingin menghakimi bahwa tindakan itu benar atau salah. Tapi ini sudah menjadi tren yang cukup berisiko. Sangat sedikit pihak yang memberi konseling pada wanita bahwa tindakan itu berisiko. Mereka punya kemungkinan 10 sampai 15 persen terkena kanker payudara lagi 20 tahun mendatang," ujar Edge. Bahkan The National Comprehensive Cancer Network yang merupakan pusat panduan dan informasi untuk kanker pun tidak memiliki informasi yang jelas tentang tindakan pengangkatan payudara. Sebuah studi tahun 2007 pun menemukan fakta adanya peningkatan tindakan ini, terutama pada wanita berkulit putih dan wanita muda. "Kami juga sebenarnya tidak tahu mengapa ini menjadi tren. Mungkin karena adanya peningkatan kesadaran wanita akan risiko genetik dan juga peningkatan teknik masektomi di dunia medis," kata Dr. Todd M. Tuttle, dari the University of Minnesota. Tapi dengan adanya tren tersebut, banyak wanita yang memilih masektomi daripada melakukan lumpectomy untuk mengangkat tumor itu sendiri dari payudara. "Ini aneh sekali. Memang benar, dengan melakukan tindakan operasi, penyembuhan akan lebih cepat. Semakin cepat operasi, semakin cepat masa pemulihan, tapi tidak untuk kanker payudara," ujar Todd. sumber |
![]() |
|
|