FAQ |
Calendar |
![]() |
|
News Semua berita yg terjadi di dunia internasional ataupun lokal diupdate disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
detikcom - Jakarta, Kasus
pemukulan seorang guru terhadap 7 muridnya di SMP Budi Pekerti Tambora, Jakarta Barat berujung damai. Setelah dilakukan mediasi dengan pihak sekolah, para orang tua akhirnya urung meneruskan perkara ini melalui jalur hukum. "Kami ditelepon pihak sekola meminta agar masalah ini diselesaikan secara baik-baik, gak usah pakai polisi. Hari ini akhirnya kita sepakat untuk berdamai," kata salah seorang orang tua siswa, Sumiyati kepada wartawan, Selasa (15/11/2011). Kasus pemukulan yang dilakukan guru matematika, UL terjadi pada Senin 14 November kemarin karena para siswa terlambat masuk sekolah. Ketujuh siswa Erisah (14),Della (15), Jennifer (14), Mitha (14), Rendi (14), Haris (14), dan Susanto (14) dipukul dengan rotan hingga mengalami luka di kakinya. Sumiyati mengaku kecewa dengan UL yang berlaku arogan. Keputusan untuk menerima permintaan maaf sekolah karena Sumiyati khawatir kegiatan belajar anaknya Erisah yang sudah kelas III terganggu. "Anak saya sudah kelas 3, mau ujian nanti malah dipersulit. Kalau anak saya kelas 1 atau kelas 2, saya pasti ngotot bawa gurunya ke polisi supaya kapok," tegasnya. Kanit Reskrim Polsek Tambora AKP Sukatma mengatakan, higgga kini pihak kepolisian masih belum menerima laporan. Namun Sukatma masih belu mendengar jika kasus ini sudah diselesaikan secara damai. "Kita hanya diberitahu sekolah dan orang tua murid melakukan mediasi," katanya. Sebelumnya Kapolsek Tambora Kompol Heri Dian Dwiharto sudah meminta agar para siswa yang menjadi korban kekerasan guru melakukan visum. Dari tujuh siswa tiga sudah divisum di Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat. Terkait:
|
![]() |
|
|