|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta- Mabes Polri masih belum bisa mengidentifikasi kelompok asal pengirim bom yang meledak di SM Swalayan, Jalan Yos Sudarso, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan pada pukul 09.00 WIB tadi pagi. Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, polisi sampai saat ini masih memeriksa tiga orang yang diduga kuat sebagai pengantar paket bom itu di Mapolda Sumatera Selatan. �Belum tahu dari kelompok mana, tapi kami masih memeriksa tiga orang yang diduga pengirim,� kata Boy saat dihubungi, Sabtu, 18 Juni 2011. Boy juga tidak merinci identitas ketiga orang itu. Saat ditanya apakah bom yang meledak di swalayan itu berjenis sama dengan bom buku atau jenis bom lain yang sudah ada, Boy juga belum bisa memastikan. Ia beralasan, polisi sampai saat ini masih mendalami kasus itu. Ia juga mengatakan hal sama saat ditanya mengenai motif pengiriman bom ke swalayan itu. �Belum tahu. Kami masih mendalami,� Boy menambahkan. Peristiwa itu sendiri berawal saat sebuah paket berukuran 15x20 cm2 dikirim ke sebuah swalayan bernama SM yang beralamat di Jalan Yos Sudarso, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Paket yang ditujukan kepada pemilik swalayan bernama Hindra Sumarjono itu sampai di swalayan pada Jumat, 17 Juni 2011 pukul 17.12 WIB dan diterima salah seorang petugas keamanan swalayan itu bernama Yudi. Karena Hindra tidak ada di lokasi saat paket itu sampai, petugas keamanan kemudian menyimpan dan menyerahkan kepada Hindra keesokan harinya pukul 09.00 WIB. Kemudian, saat dibuka paket itu meledak sehingga Hindra mengalami luka di bagian perut dan sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit. ARIE FIRDAUS |
#2
|
||||
|
||||
![]()
hukum aja seberat-beratnya, biar tau rasa
|
#3
|
||||
|
||||
![]()
Klo ketangkep bunuh dan tembak aja densus jangan kasih ampun orang2 kaya gini mah
|
#4
|
||||
|
||||
![]()
Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan pembuatan sketsa wajah pelaku bom Lubuk Linggau, Sumatra Selatan, masih belum dilakukan. "Menunggu kualitas dari pemeriksaan saksi," ujarnya di kantornya, Selasa, 21 Juni 2011. Menurut dia, pihaknya telah memeriksa petugas pengantar paket. Saksi yang sudah diperiksa hingga kemarin berjumlah enam orang. Polisi pun masih menggali apakah ada kamera pengawas atau CCTV di swalayan SM di Jalan Yos Sudarso, Lubuk Linggau, yang dibom pada Sabtu lalu, 18 Juni 2011 itu. Sedangkan orang yang mengirimkan paket bom itu hingga kini masih diburu oleh petugas Detasemen Khusus 88 bersama Kepolisian Daerah Sumatra Selatan. Boy mengaku belum tahu apakah bom tersebut merupakan perbuatan teroris kelompok radikal. Jika benar, apakah ia tergabung dalam jaringan lama atau baru. "Dalam peristiwa seperti ini bisa saja masalah yang berlatar belakang individu, masalah pribadi, persaingan bisnis, bisa berujung pada tindakan teror. Jadi, bisa saja ini tidak dilakukan kelompok atau sindikat radikal," tuturnya. Kepolisian juga sedang mempelajari mengapa salah satu bom tak meledak saat paket dibuka. Peristiwa itu terjadi saat sebuah paket berukuran 15 x 20 sentimeter dikirim ke sebuah swalayan SM di Jalan Yos Sudarso, Lubuk Linggau, Sumatra Selatan. Paket yang ditujukan kepada pemilik swalayan bernama Hindra Sumarjono itu sampai di swalayan pada Jumat, 17 Juni 2011, pukul 17.12 WIB dan diterima salah seorang petugas keamanan swalayan bernama Yudi. Karena Hindra tak ada di lokasi saat paket itu sampai, petugas keamanan kemudian menyimpan dan menyerahkan kepada Hindra keesokan harinya pukul 09.00 WIB. Kemudian, saat dibuka paket itu meledak, sehingga Hindra mengalami luka di bagian perut. BUNGA MANGGIASIH |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|