Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Health

Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 10th January 2010
morie's Avatar
morie morie is offline
Member Aktif
 
Join Date: Dec 2009
Posts: 246
Rep Power: 0
morie mempunyai hidup yang Normal
Default 5.000 Bayi Indonesia Lahir Tuli Setiap Tahun



Kasus kehilangan pendengaran di Indonesia cukup memprihatinkan mulai dari bayi sampai orang dewasa. Bahkan 4.000-5.000 bayi Indonesia lahir tuli setiap tahunnya yang kebanyakan penderitanya masyarakat kurang mampu.

Indonesia,-- berdasarkan survei Multi Center Study di Asia Tenggara--, termasuk dalam 4 negara dengan prevalensi ketulian yang cukup tinggi yaitu 4,6 persen. Sedangkan 3 negara lainnya yakni Srilangka (8,8 persen), Myanmar (8,4 persen) dan India (6,3 persen).

"Meski bukan yang tertinggi tetapi prevalensi 4,6 persen sudah cukup menimbulkan masalah sosial di tengah masyarakat," ujar Prof Dr dr Jenny Endang Bashiruddin, SpTHT-KL(K) yang baru dikukuhkan sebagai guru besar tetap dalam bidang ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala dan leher di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Sabtu (9/1/2010).

Penyebab bayi terlahir tunarungu diduga prosesnya terjadi pada saat hamil sang ibu terkena virus TORCH, rubella (campak), herpes, sifilis. Bayi yang terlahir prematur, kurang oksigen, atau penggunaan obat keras semasa ibu hamil berisiko memicu tunarungu bayi.

"Umumnya orang tua baru menyadari ada masalah bila kemampuan bicara anaknya tidak seperti anak sebayanya, hal itu berarti anak sudah berusia 2-3 tahun," tutur Profesor kelahiran Pekalongan, 11 Januari 1958.

Masih terbatasnya sarana, metode skrining dan belum adanya program deteksi dini menyebabkan penemuan kasus gangguan pendengaran menjadi lebih lambat. Mahalnya alat bantu dengar dan pemasangan implan koklea juga masih menjadi kendala.

"Hal ini adalah tantangan bagi kita semua, keberpihakan pada pasien yang kurang mampu harus diperjuangkan dengan tulus ikhlas," ujar Prof Jenny.

Kasus gangguan pendengaran lainnya di Indonesia di luar balita kebanyakan disebabkan karena Tuli Akibat Bising (TAB), tuli akibat infeksi atau OMSK (Otitis Media Supurativa Kronik), tuli kongenital dan tuli pada usia lanjut (presbiakusis).

Profesor Jenny menegaskan gangguan pendengaran harus menjadi masalah penting yang harus diperhatikan oleh dokter maupun pemerintah. Pendengaran tak hanya sebagai alat komunikasi tapi juga berfungsi sebagai alat untuk menyelamatkan diri. Meski demikian, banyak yang menganggap sepele anugerah tersebut dan baru menyadarinya setelah terjadi gangguan pendengaran.

Melalui program Sound Hearing 2030 yang digagas WHO sejak tahun 2005, diharapkan 90 persen gangguan pendengaran dapat dicegah. Sound Hearing 2030 mengkordinasikan kegiatan pencegahan gangguan pendengaran di kawasan Asia Tenggara.




Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 10:46 PM.


no new posts