|
|
| Post Reply |
| Tweet | Thread Tools |
|
#1
25th June 2011
|
||||
|
||||
Dysport Jadi Saingan Baru Botox untuk Hilangkan Kerutan
Dysport Jadi Saingan Baru Botox untuk Hilangkan Kerutan
Quote:
 Suntikan botox populer digunakan untuk mencegah keriput di wajah. Tapi kini Botox tidak sendiri karena ia memiliki saingan baru yaitu Dysport. Manakah yang lebih baik Botox atau Dysport? Sebuah penelitian baru yang dilakukan secara acak diketahui bahwa ada satu pesaing Botox yaitu Dysport yang sepertinya juga mampu menghilangkan atau mencegah datangnya kerutan. Pada tahun 2002, Botox (onabotulinumtoxinA) telah mendapatkan persetujuan dari Badan administrasi makanan dan obat AS (FDA) untuk mengatasi kerutan di wajah. Tapi tahun 2009 FDA telah menyetujui Dysport (abobotulinumtoxinA) untuk penggunaan yang sama, seperti dikutip dari Healthland.Time, Kamis (22/6/2011). Kedua obat tersebut telah disetujui untuk digunakan dalam bidang kosmetik dan medis lainnya. Bahkan beberapa orang menggunakannya secara luas seperti disekitar sudut luar mata, dalam arti bukan hanya di daerah wajah yang telah diteliti. Untuk itu dilakukan studi baru yang bertujuan mengetahui produk mana yang bisa bekerja lebih baik dalam mengurangi kerutan yang biasa muncul ketika seseorang sedang tersenyum, tertawa dan menggerakkan otot wajahnya. Peneliti dari Maas Clinic dan University of California di San Francisco melakukan penelitian dengan melibatkan 90 orang dengan kerutan di wajahnya. Partisipan ini secara acak akan disuntikan Botox ke salah satu sisi wajah dan sisi lainnya dengan menggunakan Dysport. Dengan menggunakan skala hingga 5, para peneliti kemudian mengevaluasi hasil yang muncul di masing-masing sisi wajah dan meminta partisipan menunjukkan sisi mana yang lebih disukainya. Hasil yang didapatkan oleh peneliti adalah Dysport bisa mengurangi kerutan dan meningkatkan penampilan yang secara signifikan menjadi lebih baik dibanding dengan Botox. Dan pada hari ke-30 sekitar dua pertiga dari partisipan lebih menyukai sisi wajah yang disuntikkan Dysport. Namun peneliti melihat perbedaan tersebut hanya terlihat ketika seseorang sedang menggerakkan (kontraksi) otot-otot wajahnya sebanyak mungkin, sedangkan saat ia beristirahat atau otot tidak bekerja maka perbedaan tersebut tidak terlihat. Hasil temuan ini telah diterbitkan dalam Archives of Facial Plastic Surgery, dan masih membutuhkan penelitian tambahan untuk menentukan apakah Dysport terbukti lebih efektif pada daerah lain di wajah atau tidak, serta untuk mengetahui apakah kedua obat ini bekerja dengan cara yang berbeda. |
| Sponsored Links | |
| Space available | |
| Post Reply |
|
|
