FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Arsitektur Forum diskusi yang membahas mengenai arsitektur dan bangunan. Para Arsitek dapat berbagi ilmunya disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() RUMAH indah akan tampak percuma jika saluran pembuangan air kotornya tidak diperhatikan. Perencanaan yang buruk bisa membuat hunian mengeluarkan bau tidak sedap. Sink kitchen, kamar mandi, dan tampungan air hujan merupakan area yang bersinggungan dengan saluran pembuangan. Hanya, perencanaannya sering kali kurang diperhatikan secara baik sehingga saluran menjadi mampet dan mengeluarkan bau tidak sedap. Lantas, apa yang perlu kita lakukan agar saluran pembuangan air kotor tidak mengeluarkan bau yang tak sedap? Arsitek Haris Prabawa mengungkapkan, hal yang paling sering tidak diperhatikan oleh pemilik rumah dalam merancang huniannya adalah saluran pembuangan. Maka tak heran, banyak rumah yang sudah cantik tapi tetap saja mengeluarkan bau tidak sedap. Sebab, memang saluran pembuangannya yang tidak diperhatikan dengan baik dan benar. Kesan asal dan tidak peduli atas apa yang dibuang melalui saluran pembuangan terkadang membuat saluran mampet dan menjadikan bau tidak sedap berbalik masuk ke dalam rumah. Untuk itu, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah perencanaan awal rumah. Jika sedari awal kita sudah merancang saluran pembuangan air kotor secara baik, bukan tidak mungkin kita bisa mencegah kemunculan permasalahan lebih dini. �Ketika ingin merancang saluran pembuangan air kotor, kita harus mengetahui di mana bagian pertemuan bak kontrolnya,� ujar Haris. Saluran pembuangan sink kitchen dengan saluran pembuangan di kamar mandi misalnya. Menurut Haris, sebaiknya saluran pembuangan keduanya dibuat terpisah. Jadi, air yang mengalir bisa langsung dibuang ke lubang resapan. Namun bila tidak mungkin untuk dipisah, maka yang harus diperhatikan adalah pertemuan di bak kontrolnya. Jadi dari bak kontrol itu nantinya air kotor dapat disalurkan langsung ke got atau selokan umum. �Pada dasarnya, prinsip dasar bak kontrol hanya sebagai tempat singgah. Jadi, bak kontrollah yang nantinya bisa menghalangi kotoran padat atau limbah berupa minyak yang cenderung dapat menggumpal atau mengendap hingga menghalangi jalur buangan limbah cair. Selain itu, dia juga bisa dijadikan terminal jika salurannya harus berbelok sampai 90 derajat,� ujar arsitek Briyan Talaosa. Mengenai bentuknya, lanjut Briyan, bak kontrol biasanya menyesuaikan dengan kondisi dan lokasi yang ada.Bisa terbuat dari besi atau material lain yang tahan lama dan antibocor. �Detailnya sendiri, biasanya bak kontrol tersebut dibagi (minimal) menjadi dua partisi, di mana pada partisi pertama umumnya diberi material penyekat atau penyerap minyak dan kotoran yang padat. Kurang-lebih prinsipnya sama dengan septic tank. Setelah melalui bak kontrol, cairan yang keluar sudah lebih ramah lingkungan,� kata Briyan. Selain saluran dari sink kitchen dan kamar mandi, hal lain yang perlu diperhatikan adalah saluran pembuangan air hujan. Dalam hal ini, jangan pernah menggabungkan saluran pembuangan air kotor dari sink dengan saluran air hujan. Sebab, menurut Haris, timbunan lemak dari sisa-sisa makanan yang dibuang melalui sink kitchen bila bertemu dengan air hujan bakal menyebabkan air mengeras dan baunya akan berbalik ke dalam rumah. Lebih dari itu, saluran juga jadi mampet dan Anda mesti membongkar saluran pembuangan air kotor untuk mengatasinya. Terkait:
|
#2
|
|||
|
|||
![]()
makasih gan infonya
|
![]() |
|
|