|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
|||
|
|||
![]()
Tenaga kesehatan berperan penting dalam kehidupan masyarakat. Perjuangan mereka untuk bekerja di bidang kesehatan haruslah melewati proses yang panjang. Untuk membuka praktik, gelar sarjana yang dikantongi saja belum cukup lho!
Bahkan, ada tenaga kesehatan yang rela mengabdi di desa-desa terpencil demi masyarakat. Nah selain pria, banyak juga wanita tokoh kesehatan Indonesia yang hebat. 2 Tokoh Wanita Kesehatan Indonesia Berikut ini 2 tokoh wanita kesehatan Indonesia yang tentu bisa menginspirasi kamu. 1. (Alm.) Hasri Ainun Habibie Siapa yang tidak tahu Ainun Habibie? Kisah cintanya bersama sang suami, yaitu presiden ketiga Indonesia, B. J. Habibie sangatlah terkenal. Tapi kamu harus tahu, kalau ternyata Ainun memiliki jasa yang besar dalam dunia kesehatan di Indonesia. Ainun pernah bekerja di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Pada tahun 2010, ia juga pernah menjadi Ketua Perkumpulan Penyantun Mata Tunanetra Indonesia Pusat (PPMTI). Tak hanya itu, Ainun pun mendirikan bank mata. Meski sempat menjadi kontroversi, ia tetap berjuang, agar donor mata memiliki regulasi dan mendapat fatwa halal. Bank mata yang didirikan Ainun sudah banyak membantu masyarakat tuna netra dari keluarga tak mampu. Dalam menentukan pasien yang sangat membutuhkan donor kornea mata, bank mata bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lho!. Bahkan Yayasan Dharmais juga ikut membantu Bank Mata. 2. Nafsiah Mboi Nafsiah Mboi merupakan dokter spesialis anak, dan juga mantan menteri kesehatan yang memiliki peran penting dalam kesehatan masyarakat. Ia mengenyam pendidikan hingga ke luar negeri, dan pengalaman kariernya sangat panjang. Sejak masih pelajar, Nafsiah sudah menjadi sukarelawan. Ia aktif mendukung program keluarga berencana, dan melakukan upaya menanggulangi HIV dan AIDS. Nafsiah juga menjadi aktivis HAM. Ia pernah menjadi anggota Komnas HAM, Wakil Ketua Komnas Perempuan, dan menjadi salah satu pendiri Komnas Perlindungan Anak. Hebat bukan? Peran Nafsiah dalam dunia kesehatan sudah tidak diragukan lagi. Ia pernah menjabat sebagai Anggota DPR/MPR RI untuk periode 1992-1997, Ketua Komite PBB untuk Hak-hak Anak pada tahun 1997-1999, Direktur Department of Gender and Women's Health, WHO, Geneva Switzerland pada tahun 1999-2002, dan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional pada tahun 2006-sekarang. Karyanya mengenai dunia kesehatan juga telah banyak dipublikasikan, kurang lebih sebanyak 70 karya dalam Bahasa Indonesia maupun Inggris. |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|