|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Transplantasi Ginjal di Mount Elizabeth Hospital Singapore Tahukah Anda ?
�Keuntungan terbesar dari cangkok ginjal adalah pasien dapat melepaskan diri keharusan menjalani cuci darah dengan biaya tinggi dan sangat membosankan. Dengan cangkok ginjal, pasien juga bisa meningkatkan kualitas hidup seperti orang sehat, serta dapat beraktivitas seperti orang sehat umumnya. Ginjal cangkok akan berfungsi seperti ginjal normal lainnya, meskipun masih perlu perlindungan obat-obatan pencegah reaksi penolakan oleh tubuh si penerima ginjal cangkok tersebut.� Bagaimana Sebenarnya Cangkok Ginjal? Cangkok ginjal atau transplantasi ginjal adalah merupakan prosedur rutin di beberapa rumah sakit di Singapura. Rumah-rumah sakit yang telah rutin menjalankannya akan makin terampil dan handal dalam melakukan prosedur transplantasi ginjal. Persiapan Persiapan yang perlu dilakukan adalah melakukan inventarisasi data/ pemeriksaan pada pasien atau disebut resipien antara lain: - golongan darahnya, - tipe jaringannya, - antibodi-antibodi yang ada, - penyakit-penyakit potensial misalnya TBC, Hepatitis, virus CMV (Cytomegalo virus), - pemeriksaan fungsi-fungsi organ lain misalnya jantung, hati, dsb, - keadaan pembuluh darah tempat menempelnya ginjal dan berbagai hal tentang kondisi kesehatannya. Biasanya pasien telah menjalani hemodialisis sehingga keadaan fisiknya menjadi optimal menghadapi operasi dan pengobatan-pengobatan lain. Donor Berikutnya adalah pemeriksaan terhadap donor ginjal. Di Indonesia dan di banyak negara, ginjal seperti juga darah dilarang untuk diperjual belikan, sehingga rumah-rumah sakit yang melakukan transplantasi ginjal akan meneliti donor apakah ada kemungkinan yang bersangkutan �menjual� ginjalnya kepada resipien. Tentu yang paling baik adalah donor berasal dari/punya hubungan famili dengan resipien. Donor akan diperiksa kesehatannya secara umum dan khusus, baik fisik dan mental : - Mulai dari golongan darahnya, golongan darah yang sama tentu yang terbaik. Tetapi kondisi lain dapat juga: resipien golongan O dapat menerima dari donor O, resipien A dapat menerima dari donor O dan A, resipien B dapat menerima dari donor O dan B, resipien AB dapat menerima dari semua: O, A, B, AB. - Selanjutnya diperiksa tipe jaringan untuk menentukan: tipe antigen HLA (human leucocyte antigen), ada yang Class I dan Class II. Kecocokan 100 % antara resipien dan donor sulit dicapai kecuali pada pasangan kembar, jadi dicari adanya kecocokan yang setinggi mungkin, minimal harus cocok 25%. - Selain itu dibantu oleh pemeriksaan cross match: yaitu serum resipien dicampur dengan limfosit donor. Tes ini merupakan langkah pengamanan penting karena bila ada reaksi dapat dipastikan terjadi reaksi penolakan yang hiperakut. - Donor tentunya harus kedua ginjalnya sehat dan secara anatomis cukup baik. - Diperiksa juga terhadap potensi penyakit Diabetes, Hipertensi, Hepatitis, Tbc, infeksi CMV. Donor dapat berasal dari orang hidup. Di Indonesia masih menggunakan cara ini, biasanya dari keluarga (living related donor). Dapat juga berasal dari orang meninggal (cadaver donor), tentunya meninggal dengan mati batang otak yang jantungnya masih berdenyut sehingga ginjal masih menerima suplai darah. Ginjal sebaiknya berasal dari donor yang berumur paling tidak 21 th sehingga dia dapat memutuskan sendiri persetujuannya (Informed Consent), dan sebaiknya tidak lebih dari 60 th karena donor usia lanjut cenderung mempunyai pembuluh darah yang kaku (atherosclerosis) sehingga susah dan cukup berbahaya untuk dijahit / disambung. |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|