Seorang pekerja rumah tangga (PRT) asal Indonesia, yang kabur setelah dituduh membunuh putra majikannya di Malaysia, ditangkap saat antre untuk wawancara pekerjaan baru, kata polisi Jumat (3/9/2010).
Polisi telah memburu perempuan berusia 25 tahun itu, yang hanya disebut berasal dari Jawa, setelah seorang bayi usia 15 bulan meninggal pekan lalu dan hasil otopsi mengindikasikan adanya tindak kejahatan. Ia ditangkap setelah mendekati sebuah keluarga di pinggiran kota Kuala Lumpur untuk meminta pekerjaan. "Pemilik rumah mengenali dia dari fotonya di surat kabar dan memberi tahu polisi," kata kepala polisi wilayah Ampang, Abdul Jalil Hassan, kepada AFP.
"Dia pergi ke salah satu rumah, membawa tas plastik dengan beberapa pakaian dan meminta pekerjaan," kata Abdul Jalil. "Perempuan itu mengatakan kepada keluarga tersebut bahwa ia melarikan diri dari majikannya (sebelumnya) karena sudah tidak bisa lagi bekerja dengan mereka."
"Keluarga itu memerhatikan bahwa ia terlihat mirip dengan tersangka yang dicari polisi sehubungan dengan kasus pembunuhan bayi dan memberi tahu kami. Kami mendatangi rumah itu dan menahan perempuan tersebut," kata Abdul Jalil.
Malaysia merupakan salah satu importir tenaga kerja terbesar di Asia dan sangat bergantung pada pekerja rumah tangga, yang datang terutama dari Indonesia. Tidak ada hukum yang mengatur kondisi kerja PRT, dan kasus kekerasan, gaji tidak dibayar dan bahkan pembunuhan PRT merupakan hal yang umum ketimbang PRT yang melakukan kejahatan.
Terkait kasus kematian bayi laki-laki itu, PRT tersebut dilaporkan menelepon majikannya dan memberitahukan bahwa ia telah jatuh sakit dan tak sadarkan diri. Sebuah laporan dari hasil otopsi menunjukkan tanda-tanda bayi itu tercekik di lehernya dan mengalami perdarahan otak internal serta memar yang diyakini karena ditendang atau diinjak, lapor harian Star.
PRT itu menghadapi ancaman hukuman mati jika tuduhan tersebut terbukti.
sumber:
http://internasional.kompas.com/read...esia.Ditangkap