FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() Quote:
![]() Jakarta - M Nazaruddin tak lagi di ada di Singapura. Begitu informasi dari Kemlu Negeri Singa itu. Kala kabar terbaru ini merebak, Partai Demokrat masih terkesan defensif. Mungkin karena itulah Nazar kabur dan enggan pulang karena takut 'di-Nasrudin-kan' atau dihabisi sendirian. "Nazaruddin ini baru berani 'menyanyi' dari luar. Dia belum berani untuk menguak itu di sidang atau di depan penyidik, karena mungkin dia tahu kalau dia pulang ke sini akan 'di-Nasrudin-kan', 'dihabisi'," kata peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) UGM, Hifdzil Alim, dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (5/7/2011). Nasrudin yang dimaksud Hifdzil adalah Nasrudin Zulkarnaen, Direktur Putra Rajawali Banjaran yang tewas dibunuh karena menjadi tumbal dalam pusaran kpentingan hukum dan politik negeri ini. Sikap Partai Demokrat tempat Nazar bernaung sebagai politisi selama ini juga terkesan defensif. Di depan publik, Demokrat seolah-olah menakut-nakuti Nazar dengan ancaman pemecatan dan sebagainya. "Seharusnya Demokrat melakukan yang lebih konkret. Misalnya dengan langsung memberitahukan kepada KPK alamat Nazar di Singapura, sehingga KPK bisa melakukan penelusuran. KPK kan bukan orang bodoh, tentu bisa melacak," tuturnya. Awal Juni 2011 lalu, Demokrat membentuk tim untuk menemui Nazar di Singapura. Menurut Hifdzil, jika memiliki itikad baik dalam penuntasan kasus ini, seharusnya segera memberitahu KPK alamat sementara Nazar. "Apalagi belakangan mereka menyebut yang ke Singapura itu bukan tim penjemput," cetusnya. Dia berharap Presiden SBY memberikan jaminan kerja KPK tidak diganggu. "Ini penting agar KPK tidak goyah," sambungnya. Di sisi lain Hifdzil juga menduga Nazar yang meninggalkan Singapura, padahal negara itu dianggap aman untuk orang-orang yang telibat korupsi, pergi karena ada mafia kekuasaan yang berdiri di belakangnya. Mafia kekuasaan ini enggan kasus dugaan suap di Kemenpora diusut tuntas, sehingga Nazar dihilangkan jejaknya. "Siapa itu saya tidak tahu. Tapi seperinya juga ada kelompok atau kelompok kepentingan yang tidak mau ini dibongkar. Dan tanggung jawab Presiden agar negara ini tetap bersih," tutup Hifdzil. Sebelumnya, Juru Bicara Kemlu Singapura dalam situs resmi Kemlu Singapura, Selasa (5/7/2011) mengatakan, Nazaruddin tidak berada di Singapura dan sudah cukup lama tidak berada di Singapura. Informasi ini telah disampaikan kepada pihak berwenang di Indonesia beberapa waktu lalu, sebelum Nazaruddin ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 30 Juni lalu. Juru bicara juga mengaku tidak mengetahui di mana Nazaruddin saat ini. "Saya tidak tahu, karena kami tidak melacak orang-orang setelah mereka meninggalkan Singapura. Pihak berwenang di Indonesia sudah diinformasikan tentang tujuan dia pada saat meninggalkan Singapura. Itu saja informasi yang kita punya," katanya. (Sumber) |
![]() |
|
|