INILAH.COM, Jakarta � Seorang pemuda dibunuh dengan cara ditembak di leher oleh temannya. Insiden tersebut terjadi setelah pertengkaran hebat antara kedua sahabat itu di Twitter.
Tulisan di Twitter kini dijadikan bukti di pengadilan. Tweet yang dikirim oleh korban pembunuhan Kwame Dancy mahasiswa 22 tahun, saat ini menjadi bukti kunci melawan tersangka pembunuh Jameg Blake 22 tahun.
Menurut New York Daily News, dua pemuda itu tumbuh bersama di Harlem New York. Namun perjalanan persahabatan mereka berubah semakin panas dengan cek-cok di Twitter.
Konflik yang dimulai di dunia maya itu akhirnya berlanjut ke jalanan, dengan dampak Dancy tertembak di wilayah yang jaraknya hanya beberapa meter dari rumah Gubernur Paterson.
�Pertengkaran bukanlah alasan untuk menembak seseorang,� ujar ibu Dancy merujuk kepada perdebatan yang terjadi di situs jejaring sosial.
�Sungguh menyedihkan, saya tidak tahu pasti apa yang terjadi di dalam Twitter.� Dia hanya merasa bingung mengapa insiden online bisa berubah jadi tembakan senapan ke leher anaknya.
Insiden penembakan tersebut terjadi pada tanggal 1 Desember. Blake ditahan dua hari kemudian dan dinyatakan bersalah atas dakwaan yang dituduhkan. Petugas kepolisian mengatakan bahwa hubungan mereka bermasalah dan percakapan di Twitter membuat situasi semakin buruk.[ito]
wedewwwww....mengerikan..!!!!