
8th July 2011
|
 |
Ceriwis VIP
|
|
Join Date: Mar 2011
Posts: 15,788
Rep Power: 92
|
|
Inggris Digegerkan oleh Penutupan Koran Berumur 168 Tahun
Rupert Murdoch
Quote:
London - Gara-gara skandal penyadapan telepon yang dilakukan koran mingguan terkenal Inggris, News of the World, raja media global Rupert Murdoch menutup salah satu media miliknya itu. Penutupan surat kabar yang telah berumur 168 tahun itu pun menimbulkan kegegeran. Media Inggris ramai memberitakannya.
Harian The Times membahas hal itu dalam editorialnya hari ini. "Kemarin sebagian kecil Inggris mati, dan ini waktu untuk berduka," tulis The Times dalam editorialnya seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (8/7/2011).
"Di masa-masa terbaik mereka menghasilkan cerita-cerita yang hebat, dan kadang-kadang mengekspos kesalahan-kesalahan besar," tulis media yang telah lama menjadi rival News of the World tersebut.
Sementara harian Daily Mail mengangkat berita itu dengan judul "The Paper that Died of Shame". Sedangkan harian Daily Telegraph memilih judul "Goodbye, cruel World" di halaman depannya.
Sementara surat kabar Guardian yang gencar memberitakan skandal penyadapan itu, heran dengan keputusan Murdoch menutup koran News of the World yang beroplah besar tersebut.
"Ini mengherankan," kata editor Alan Rusbridger yang bahkan mencurigai motif Murdoch sebenarnya. "Tak ada yang meminta News of the World ditutup, itu kelihatannya busuk," cetusnya.
Pada Kamis, 7 Juli, James Murdoch, putra Murdoch yang mengurusi sayap bisnis koran di Inggris, mengumumkan penutupan News of the World. Pengumuman itu pun mengagetkan sekitar 200 karyawan koran yang beroplah 2,6 juta eksemplar per minggu itu.
"Setelah berkonsultasi dengan kolega senior, saya memutuskan untuk mengambil tindakan tegas demi kehormatan surat kabar ini. Minggu ini akan menjadi edisi terakhir News of the World," ujar James.
James menyebut alasan penutupan News of the World karena media itu telah dinodai oleh cara kerja yang salah.
"Namun hal-hal baik yang sudah dilakukan News of the World ternodai tindakan yang salah. Dan jika tuduhan itu benar, tindakan itu sangat tidak manusiawi dan tidak mendapat tempat pada perusahaan kami," tandas James.
Maksud pernyataan James adalah soal penyadapan telepon seluler (ponsel) milik para narasumber. Isu itu sebenarnya telah berlangsung lama. Selama ini yang diketahui menjadi korban penyadapan adalah para selebritis dan tokoh publik lainnya.
Namun awal pekan ini, skandal tersebut meledak setelah terungkapnya penyadapan pesan suara (voicemail) ponsel milik seorang anak perempuan berusia 13 tahun yang hilang. Bocah itu kemudian ditemukan telah tewas dibunuh.
Seorang penyelidik yang dibayar oleh News of The World telah mendengarkan dan menghapus pesan suara ponsel anak tersebut. Akibatnya, keluarga korban tidak bisa mengetahui isi komunikasi anaknya serta mengacaukan upaya penyelidikan polisi atas kasus yang menimpa anak tersebut.
News of The World juga diduga menyuap para polisi untuk mendapatkan informasi. Surat kabar Evening Standard melaporkan, sejumlah wartawan dan pejabat senior mengeluarkan lebih dari 100.000 poundsterling (Rp 1,3 miliar) untuk membayar polisi.
Terkait skandal penyadapan ini, Perdana Menteri Inggris David Cameron telah memerintahkan penyelidikan untuk mengungkap skandal tersebut. Penyelidikan publik tersebut akan dipimpin oleh seorang hakim untuk memastikan independensinya.
|
Source
|