11th July 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Mar 2011
Location: Bandung
Posts: 19,160
Rep Power: 90
|
|
Kirim SMS ke SBY, Marzuki Berdalih Ingin Bantu Anas
Kirim SMS ke SBY, Marzuki Berdalih Ingin Bantu Anas
Quote:
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie, membantah bahwa pesan singkat yang dikirimkan kepada Ketua Dewan Pembinanya, Susilo Bambang Yudhoyono, dilakukan untuk mengkudeta Anas Urbaningrum dari kursi ketua umum partai. Dia mengatakan pesan itu justru untuk membantu Anas menangani polemik internal partai. "Anas dan Sekjen sudah keluarkan perintah, tapi tidak dijalankan," kata Marzuki kepada Tempo, Ahad, 10 Juli 2011.
Marzuki mengirimkan pesan singkat kepada SBY berisi keluh-kesah soal sejumlah pengurus partai yang saling menyerang di media. Kondisi ini, menurut Marzuki, akibat dari kepemimpinan partai yang lemah. Ia pun meminta SBY sebagai Ketua Dewan Kehormatan mengambil tindakan tegas kepada para kadernya tersebut.
Pesan ini, menurut Marzuki, dikirimkannya karena ia mendapat banyak laporan memanasnya suhu politik internal Partai Demokrat. Dalam sebuah acara di televisi nasional beberapa hari lalu, tiga orang kader Partai Demokrat beradu mulut. Mereka adalah Denny Kailimang, Amir Syamsuddin, dan Ruhut Sitompul. "Waktu itu saya lagi di Rusia, saya mendapat banyak sms kenapa Demokrat seperti ini," kata Marzuki.
Menurut Marzuki, kejadian seperti ini mestinya dapat dihindari jika semua kader partainya menaati perintah Anas. Ia menceritakan, Anas dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Eddhie Baskoro Yudhoyono, sebenarnya telah memerintahkan semua anggota Demokrat bungkam. "Anas memerintahkan semua kader untuk tak saling menyerang dan juga untuk tidak lagi menjawab soal Nazaruddin," tuturnya.
Dalam surat perintah yang ditandangani Anas dan Ibas itu, lanjutnya, semua kader diminta untuk kembali kepada tugas dan program partai. "Saya lihat surat itu langsung," kata Marzuki yang juga menjabat Ketua DPR RI ini.
Karena merasa Anas sudah tak lagi didengar oleh kadernya, Marzuki mengaku memilih mengadu pada SBY. "Karena hukuman yang memegang adalah dewan kehormatan dan SBY menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat," kata Marzuki.
|
Sumber
|
