
18th July 2011
|
 |
Ceriwis Pro
|
|
Join Date: Oct 2010
Location: Ceriwis.us
Posts: 2,477
Rep Power: 31
|
|
Bambang Soesatyo: Presiden Agar Hentikan Isu Reshuffle Kabinet
Tribunnews.com - Senin, 18 Juli 2011 07:45 WIB

Tribunnnews.com/Herudin
Presiden SBY didampingi Wakil Presiden Boediono saat memimpin Sidang Kabinet di Kantor Presiden, Senin (17/1/2011).
Quote:
Laporan wartawan Tribunnews.com, Iwan Taunuzi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Spekulasi tentang reshuffle kabinet merebak lagi pekan lalu menyusul kekecewaan Presiden terhadap kinerja para Menterinya. Presiden kecewa karena lebih dari 50 persen instruksinya tidak dilaksanakan oleh para Menteri. UKP4 menilai ada Menteri yang tidak rajin.
"Kekecewaan Presiden itu langsung menghidupkan spekulasi reshuffle kabinet. Membiarkan spekulasi ini berlarut-larut akan membuat suasana di kabinet tidak kondusif. Kabinet Indonesia Bersatu-II sudah berkali-kali digoyang reshuffle. Hal ini sangat memprihatinkan," kata anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo kepada Tribunnews.com, Senin (18/7/2011).
Oleh karena itu menurut Bambang, Presiden SBY jangan membiarkan spekulasi reshuffle kabinet terus berkembang, karena spekulasi itu akan merusak kinerja para Menteri. Sudah waktunya bagi Presiden memastikan ada-tidaknya reshuffle kabinet itu. Jangan biarkan para Menteri menjadi bulan-bulanan isu reshuffle.
Tidak hanya menimbulkan ketidakpastian, tetapi juga membuat para Menteri tidak nyaman dan selalu diliputi keraguan dan sulit berkonsentrasi. Alhasil tidak ada respek lagi terhadap jabatan Menteri, karena martabatnya terus direndahkan dengan isu reshuffle. "Karena itu, kepastian dari Presiden SBY mutlak diperlukan," ujar Bambang yang juga politisi Golkar.
"Sekali pun reshuffle menjadi hak prerogatif presiden, saya menyarankan presiden untuk berhati-hati, karena reshuffle kabinet belum tentu menyelesaikan masalah. Kalau pun reshuffle kabinet menjadi opsi yang tidak bisa dihindari, presiden harus yakin betul bahwa formasi baru kabinet nantinya akan meningkatkan efektivitas pemerintahannya," ia menyarankan.
Penulis: Iwan Taunuzi | Editor: Yudie Thirzano
|
|