FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Jakarta - Makin banyaknya kendaraan bermotor di Jakarta, menjadi salah satu penyebab kemacetan lalu lintas. Kendaraan bermotor itu tidak hanya datang dari daerah penyangga sekitar Jakarta, tapi juga dari luar Jawa. Direktur lalu lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Pol Royke Lumowa, mengatakan volume kendaraan dari wilayah penyangga Jakarta mencapai 700 ribu kendaraan per hari. "Ini penyumbang signifikan kemacetan yang tentunya memakan ruas jalan," katanya. Ia mengungkapkan, kendaraan yang masuk dari kawasan Depok mencapai 10 ribu lebih per hari. Sementara dari Tangerang mencapai 20 ribu lebih. Sisanya dari kawasan Bekasi, Bogor dan Banten. "Gelombang masuk kendaraan dari luar Jakarta ini kebanyakan masuk lewat tol," kata Royke di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Selasa (19/7/2011). Selain mobil, penyumbang kemacetan terbesar yakni motor dengan jumlahnya yang mencapai 8 juta unit hingga 2011. Angka ini diprediksi bertambah, dengan adanya penambahan motor tiap harinya. "Setiap harinya, sepeda motor yang beredar di jalan raya di Jakarta bertambah 890 unit. Sedang jumlah mobil bertambah 240 unit," kata dia. Polda Metro Jaya mencatat jumlah kendaraan yang beredar di Jakarta saat ini mencapai 11.362.396 unit. Dari angka tersebut, roda dua sebanyak 8.244.346 unit dan roda empat sebanyak 3.118.050 unit. "Dari jumlah ini, 98% adalah kendaraan pribadi sisanya sebanyak 859.692 unit atau 2% nya angkutan umum yang mengangkut 66% total penduduk Jakarta," katanya. Pertumbuhan jalan yang tidak seimbang dengan jumlah kendaraan menambah kemacetan. Panjang jalan di Jakarta hanya 7.650 km dan luas jalan 40,1 km atau 0,26% dari luas wilayah DKI. "Sedangkan pertumbuhan panjang jalan hanya 0,01% per tahun," ujarnya. Kemacetan yang kian kronis ini menjadi perhatian serius Pemprov DKI dan instansi terkait, termasuk Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi kemacetan dilakukan. Mulai dari pembatasan kendaraan hingga penambahan angkutan masal. Royke mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya untuk mengantisipasi kemacetan di Jakarta. Menurut Royke, berbagai kebijakan seperti ERP (Electronic Road Pricing), pembatasan kendaraan pribadi tidak akan berjalan baik jika hanya diterapkan di wilayah Jakarta. "Daerah penyangga juga harus melakukan yang sama. Karena yang masuk ke Jakarta ini kan dari daerah penyangga juga," tutupnya. sumber Terkait:
|
#2
|
||||
|
||||
![]()
wah, pasti tiap hari macet nya parah
![]() sampe 700 ribu kendaraan motor gitu ![]() |
![]() |
|
|