FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Musyafak Akui Kegiatan Bimtek di DPRD Surabaya Ada yang Fiktif
Surabaya - Tengara bimbingan teknik (bimtek) bagi anggota DPRD Surabaya menjadi ajang korupsi makin kuat. Wakil Ketua DPRD Musyafak Rouf juga mengakui jika penyelenggaraan kegiatan itu terdapat yang fiktif. Pengakuan Ketua PKB Surabaya itu disampaikan usai menjalani pemeriksaan di Polrestabes Surabaya, Selasa (19/7/2011). "Ada yang memang sengaja hanya titip absen atau juga memalsu tanda tangan," kata Musyafak kepada wartawan seusai menjalani pemeriksaan di Polrestabes Surabaya, Selasa (19/7/2011). Sayangnya politisi yang juga pernah diduga terlibat korupsi namun bebas di Pengadilan Negeri Surabaya itu enggan menyebut aktor atau pelaku yang berlaku tidak jujur tersebut. Musyafak bahkan kaget saat mengetahui jika penyidik bahkan lebih tahu daripada dirinya. Penyidik, diakui Musyafak, mengetahui para anggota dewan yang ikut bimtek dan tidak. Juga tahu siapa saja anggota dewan yang hanya titip tanda tangan dan memalsu tanda tangan. "Karena nama-nama yang disebut benar, saya tidak bisa bilang tidak. Saya mesti menjawab iya," tambah Musyafak. Pemeriksaan terhadap Musyafak sendiri berlangsung cukup lama, mulai pukul 09.30 WIB - 21.00 WIB, atau hampir 12 jam lamanya. Dalam pemeriksaan itu Musyafak harus menjawab 40 pertanyaan di dalam 14 halaman berkas. "Alhamdulillah, seluruh pertanyaan bisa saya jawab semua dengan tuntas," lanjut pria berkumis itu. Dijelaskan Musyafak, pertanyaan itu antara lain berkaitan dengan proses penganggaran mulai dari rencana kerja (renja), penyusunan APBD 2010 dengan perubahannya. Musyafak juga harus menjawab pertanyaan tentang pelasanaan bimtek yang digelar di Hotel Lumire, Jakarta pada 15 - 17 Oktober 2010. Untuk fraksinya sendiri yakni FKB, Musyafak yakin jika anggota dewan asal FKB bakal lolos dari kasus bimtek ini. Pasalnya, seluruh anggota FKB tak ada yang memalsu atau titip tanda tangan. Itu juga sesuai dengan temuan penyidik. "Anggota FKB tidak ada yang fiktif saat mengikuti bimtek. Yang berangkat ya tanda tangan dan yang tidak berangkat ya tidak tanda tangan. Kami optimis FKB aman," lanjut Musyafak. Keoptimisan itu pulalah yang mungkin membuat Musyafak terlihat santai saat menjalani pemeriksaan hingga selesai. Tidak nampak gurat kelelahan dari wajah Musyafak seusai menjalani pemeriksaan yang berlangsung hampir 12 jam. Sebelum menjalani pemeriksaan, Musyafak bersedia meladeni wartawan, begitu juga seusai menjalani pemeriksaan. Berbeda dengan Ahmad Suyanto. Politisi PKS yang juga menjadi wakil ketya dewan ini memilih berhati-hati saat dicegat wartawan usai pemeriksaan. Suyant yang diperiksa tidak bersedia memberikan komentar sebelum maupun sesudah pemeriksaan. Bahkan Suyanto sudah menghilang dari Polrestabes sejak pukul 14.00 WIB dan luput dari perhatian wartawan. "Silahkan bertanya ke penyidik saja karena mereka yang lebih berwenang," ujar Suyanto saat dihubungi. Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Indarto, belum bersedia menjelaskan perkembangan kasus tersebut setelah dilakukan pemeriksaan dua pimpinan dewan itu. "Saya belum mendapat laporan dari pak Isbari (Kanit Tindak Pidana Korupsi)," kilah Indarto. |
#2
|
||||
|
||||
![]()
tangkap saja pelakunya kalau begitu
![]() |
![]() |
|
|