Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News > Nasional

Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 21st July 2011
Reporter's Avatar
Reporter Reporter is offline
Ceriwiser
 
Join Date: May 2010
Posts: 972
Rep Power: 17
Reporter memiliki kawan yg banyakReporter memiliki kawan yg banyakReporter memiliki kawan yg banyak
Default Dana Pembangunan Rumah Karyawan PTPN V Rp 15 M Tak Jelas

Pekanbaru - PTP Nusantara V telah menggelontorkan dana pembangunan rumah karyawan sebesar Rp 15 miliar dengan cara bertahap sejak tahun 2000. Sampai saat ini, Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN) PTP Nusantara V yang dipercayakan membangun rumah tersebut tidak jelas juntrungannya.

Sumber detikcom di PTPN V menyebutkan, sejak tahun 2000 silam, secara bertahap perusahaan BUMN ini telah menggelontorkan dana yang diserahkan ke SPBUN. Dana yang digelontorkan secara bertahap sejak tahun 2000-2006 berjumlah Rp 15 miliar. Dana ini merupakan dana pinjaman perusahaan ke serikat pekerja.

Pada tahun 2000, pihak direksi PTPN V telah mengeluarkan dana pinjaman sebesar Rp 4 miliar untuk pembelian lahan di Jl Soekarno Hatta, Pekanbaru tepatnya bersebelahan dengan pabrik PT Indofood. Tahun berikutnya perusahaan kembali menggelontorkan uang untuk pembelian tanah lagi sebesar Rp 5 miliar.

Dari dana yang diberikan secara bertahap itu, SPBUN telah membelikan tanah seluas sekitar 14 hektar dengan 8 sertifikat tanah. Tahun 2003 sampai 2006, lagi-lagi perusahaan kembali mengeluarkan uang untuk pembersihan lahan serta pembangunan jalan sebesar Rp 6 miliar.

Total uang pinjaman perusahaan ke karyawan sebesar Rp 15 miliar. SPBUN seharusnya sudah mulai membangun perumahan itu sejak tahun 2006 lalu. Namun sampai sekarang, pembangunan itu tak terselesaikan.

Pihak SPBUN sebenarnya sudah menggandeng salah satu developer untuk membangun perumahan tersebut. Dari kerja sama dengan pihak pengembang, nantinya SPBUN akan memasarkan perumahan tersebut terutama kepada karyawan PTPN V. Namun hingga tahun 2011 ini, pihak pengembang hanya mampu membangun sekitar 10 unit rumah saja. Lahan seluas 14 hektar itu sebagian hanya terlihat lahan kosong belaka.

"Sampai sekarang rumah karyawan hanya terselesaikan 10 unit saja. Itupun harganya sangat mahal dibandingkan dengan harga rumah yang ada di developer lainnya. Anehnya sampai sekarang, pembangunan rumah itu terkendala. Pihak pengembang yang melakukan kerjasama dengan SPBUN tidak lagi melanjutkan pembangunan itu," ujar sumber yang enggan disebutkan namanya.

Dengan terhentikan pembangunan rumah tersebut, kata sumber tadi, banyak pihak karyawan yang kecewa. Karena karyawan perusahaan plat merah itu sampai kini tidak bisa membeli rumah tersebut. Ini mengingat perumahan tidak selesai dibangun serta harganya relatif lebih mahal dibanding dengan perumahan sejenis di tempat yang sama.

"Bagaimana karyawan mau membeli perumahan di sana, harganya jauh lebih mahal dibanding harga rumah dengan tipe dan lokasi yang sama. Walhasil banyak karyawan membeli perumahan sendiri dengan sistem kredit di Bank BTN," kata sumber tadi.

Sementara itu Humas PTP Nusantara V, Oce Murat yang dikonfirmasi detikcom tidak membantah keadaan pembangunan rumah yang belum tuntas. Dia menjelaskan, karena SPBUN memiliki utang Rp 15 miliar ke pihak perusahaan, sehingga ada kesepakatan tanah seluas 14 hektar dijual ke pihak pengembang.

"Saya lupa nama developer tersebut, namun pemiliknya bernama Edy Johan. Pihak serikat pekerja, telah menjual tanah seluas 14 hektar itu kepada pengembang senilai utang SPBUN ke PTPN V. Kira-kira tanah tersebut dijual Rp 15 miliar," kata Oce Murat lewat stafnya Nando S.

Menurut Nando S, penjualan lahan perumahan seluas 14 hektar itu sudah menjadi kesepakatan dengan pihak PTPN V. Hanya saja, sistem pembayarannya tidak langsung lunas dari pihak developer ke SPBUN. Rencananya pihak pengembang akan mencicil nilai uang Rp 15 miliar itu ke SPBUN, yang selanjutnya SPBUN akan membayarkan utangnya ke perusahaan PTPN V.

"Kesepakatan antara SPBUN dengan pihak PTPN V, sekalipun tanah sudah dijual, pihak pengembang harus membayar uang depannya dulu. Berapa nilainya, ini yang belum kami ketahui. Namun sesuai perjanjian, pihak pengembang akan melunasi dana Rp 15 miliar tersebut selama empat tahun terhitung dari tahun 2011 ini," kata Nando.

sumber

Reply With Quote
  #2  
Old 21st July 2011
DreamWorld's Avatar
DreamWorld DreamWorld is offline
Ceriwis Geek
 
Join Date: Mar 2011
Location: Bandung
Posts: 19,160
Rep Power: 90
DreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis Prophet
Default

udah pasti dikorupsi lagi tuh
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 09:51 PM.


no new posts