FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta meminta kebiasaan warga Rawa Buaya yang memilih terapi kesehatan di atas rel kereta api, tidak boleh dilanjutkan. Dinkes akan segera menurunkan tim untuk memberikan penyuluhan bahwa cara pengobatan seperti itu sangat berbahaya dan belum bisa teruji manfaatnya. "Kita akan turunkan petugas atau tim penyuluhan untuk memberikan pencerahan kepada warga bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah salah dan membahayakan kesehatan. Kita sedang koordinasikan dengan sudin terkait," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emawati, kepada detikcom, Kamis (21/7/2011). Dien mengatakan, ritual seperti itu hanya didasarkan pada kepercayaan saja. Pengobatan tradisional yang dipercayai warga itu, menurutnya harus diuji terlebih dulu efeknya. "Ini kan mungkin satu kepercayaan saja. Karena ada satu orang yang berhasil lalu semua banyak yang ikut. Padahal kebenarannya harus diuji, apa benar getaran itu mendatangkan manfaat. Karena kalau memang itu digolongkan sebagai terapi tentunya harus punya izin, dan kita tidak akan mengizinkan," katanya. Warga diminta lebih mementingkan keselamatan mereka. Jika toh warga ingin berobat namun terkendala biaya yang terbatas, Dien menyarakan warga menggunakan fasilitas GAKIN dan SKTM. "Ingat itu membahayakan sekali, maka itu kita sarankan kalau memang warga itu tidak mampu dan ingin berobat datanglah ke puskesmas terdekat dengan membawa Gakin dan SKTM," imbaunya. Dien mengaku, kasus ini baru pertama kali terjadi. "Maka itu agar tidak lagi ditiru di tempat lain, kita perlu sekali meluruskan pengetahuan mereka," katanya. Warga Rawa Buaya, ramai-ramai meniduri perlintasan rel kereta api untuk terapi kesehatan. Warga meyakini sisa aliran listrik saat KA melintas bisa menyembuhkan berbagai penyakit seperti penyakit gula, asam urat, kolestrol dan darah tinggi. sumber |
#2
|
||||
|
||||
![]()
sentilan halus buat pemerintah,makanya perhatiin yg reneb kesehatan masyarakat bawah,..............jujur aja klo urusan kesehatan ga dipersulit mereka ga bakal ikutin terapi rel,yg mreka jg tau bahayanya....
![]() |
#3
|
||||
|
||||
![]()
wah..
ada ada aja.. terapi kok di rel kereta.ngeri juga tuh kalo ada kereta lewat.. |
#4
|
||||
|
||||
![]() ![]() ampe nyawa aja g dihiraukan ![]() |
![]() |
|
|