Gereja Kampanye Anti Narkotika

vals^VIP

Gereja Kampanye Anti Narkotika

Kepala Badan Narkotik Nasional (BNN) Gories Mere mengingatkan orang muda dan orangtu akan bahaya narkoba dalam sebuah seminar akhir pekan di Tegal, Jawa Tengah.

�Jawa Tengah menduduki urutan ke lima dalam pemakai narkotika,� kata Gories Mere dalam sambutannya kepada sekitar 400 peserta di aula Gereja St. Yosef di Mejasem, Tegal, 17 Juli.

Ia mengatakan, �Tegal menjadi salah satu pintu masuk peredaran narkotika dari Jakarta ke Jawa Tengah.� Ketua BNN juga menyebutkan pelajar SMA menempati peringkat tertinggi. �Maka, para orangtua yang memiliki anak-anak SMA perlu menjaga diri dan memperhatikan anak-anaknya,� ajaknya.

Sementara itu, Uskup Purwokerto Mgr Julianus Sunarka SJ mengatakan dalam sambutannya, masyarakat Jawa memiliki tradisi lima larangan yang disebut sebagai mo limo. �Jangan berjudi, jangan mencuri, jangan mengisap candu atau narkotika, jangan minum alkohol, jangan mempermainkan perempuan,� kata Uskup.

Uskup Sunarka mendorong umat untuk meningkatkan kewaspadaan. �Yang penting, bagaimana kita meneliti batin kita. Mengevaluasi paroki, apakah ada umatku yang menjadi korban narkotika,� katanya.

Sementara itu Victor Pudjiadi, seorang pembicara, berpesan agar generasi muda menjaga tubuhnya. �Kalian bisa mengatakan, ini tubuhku, mau aku apakan terserah diriku. Tetapi ingat, dalam 1 Korintus dikatakan, tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu. Tubuhmu bukanlah milikmu karena telah dibayar lunas,� katanya. �Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu,� tambahnya.

Yohanes Gandi (32), penggerak orang muda, mengatakan, �Saya merasa diingatkan untuk selalu waspada atas pengaruh narkotika. Saya juga terdorong untuk menyebarkan informasi yang saya dapatkan ini.�

Ketua Penyelenggara Gregorius Agung Sri Suparjo mengungkapkan latar belakang diadakan kegiatan itu untuk �memperingati Hari Anti Narkotika Nasional 2011 serta ambil bagian dalam kampanye anti narkotika.�

sumber: www.cathnewsindonesia.com

Terkait:

Menu