Jakarta - Warga Jakarta memadati Batavia Art Festival di kawasan Kota Tua. Mereka datang berpasangan atau beramai-ramai, menyemut dari pagi hingga sore ini. Berbagai pertunjukan seni tradisional khas Jakarta hingga sulap dan musik pop meramaikan festival tersebut.
"Kebetulan mau ke sini dan ada festival ini. Sederhana, tidak terlalu mewah tetapi cukup menyenangkan. Menjadi lebih ramai," kata Annisa, salah seroang warga Pondok Kelapa di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu (24/7/2011).
Selain pertunjukan seni, berbagai situs tua peninggalan kolonial Belanda turut dipamerkan dalam bentuk miniatur gerai pameran seperti benteng onrust di kepulauan seribu. Juga berbagai museum yang menyisakan arsitek khas Belanda seperti museum Mandiri dan Museum Wayang, memamerkan sebagian koleksinya.
"Sayang ini cuma sampai pukul 18.00 WIB. Harusnya sampai malam biar kelihatan lampu-lampunya," imbuh pengunjung yang lain, Delia.
Festival seni Batavia tersebut digelar dari Sabtu (23/7) kemarin dan berakhir hari ini. Lokasi pagelaran merupakan kawasan yang merupakan peninggalan pusat pemerintahan kolonial Belanda.
Museum Fatahillah dibangun untuk kantor gubernur jenderal Belanda saat menguasai Indonesia (Hindia Belanda). Bekas bangunan bergaya Barok dan neo Yunani masih terpelihara hingga kini.
Arsitektur tersebut menjadi favorit wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berfoto. Sayang, dalam 1 tahun belakangan landscape kota tua peninggalan Belanda terkotori oleh coretan, PKL maupun pedagang minuman serta parkir mobil yang tidak terkelola dengan baik.
"Seharusnya semua pengunjung jalan kaki. Jadi nggak ada parkir sembarangan dan nggak ada PKL," saran Delia sembari meneruskan jalan-jalannya.
sumber