
1st August 2011
|
 |
Ceriwis Addicted
|
|
Join Date: Sep 2010
Location: -ceriwis-
Posts: 4,958
Rep Power: 50
|
|
Jauhkan Zat Aditif dari Konsumsi Anak-Anak Hiperaktif
Quote:
Menghilangkan konsumsi zat pengawet dan pewarna dari makanan anak-anak hiperaktif perlu dipertimbangkan sebagai penanganan standard, tulis sebuah editorial di sebuah jurnal kesehatan the British Medical Journal. Meskipun bukti subtstansial menunjukkan suatu kaitan dari attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) atau gangguan hiperaktivitas dalam bentuk kurang perhatian, dengan pewarna makanan dan zat pengawet makanan, menghilangkan konsumsi zat-zat ini tetap dipertimbangkan sebagai sebuah alternatif, lebih dari sebuah penanganan standar atas ADHD, tulis Andrew Kemp dari the University of Sydney.
Sebaliknya, di balik kurangnya bukti untuk keefektifannya, penggunaan pengobatan alternatif telah tersebar � lebih dari 50 persen anak-anak yang mendatangi rumah sakit anak di Inggris dan Australia telah menggunakannya pada tahun terakhir ini.
Dari tiga penanganan utama untuk ADHD bagi anak-anak � obat-obatan, terapi perilaku, dan modifikasi konsumsi makanan � hanya obat-obatan dan modifikasi konsumsi makanan yang ditunjang dengan data-data dari beberapa pengujian. Terapi perilaku, yang tidak memiliki dasar-dasar bukti ilmiah, tetap dipandang perlu untuk �penanganan lengkap�, ulas Kemp.
Jadi mengapa, pertanyaan Kemp, selain bukti yang berlawanan, apakah dihilangkannya zat adiktif makanan tetap merupakan sebuah alternatif dan bukannya penanganan standard untuk ADHD?
Data yang diterbitkan dalam tahun 2007 menunjukkan bahwa anak-anak normal (bukan hiperaktif) secara signifikan menjadi lebih hiperaktif setelah makan suatu campuran dari pewarna makanan dan bahan pengawet (sodium benzoate), dengan implikasi nyata bagi anak-anak penderita ADHD.
Memperjelas penemuan ini, the European Food Safety Authority (EFSA) mengamati bukti yang mengaitkan bahan pengawet dan zat pewarna dengan perilaku hiperaktif dari 22 penelitian antara tahun 1975 hingga 1994 dan tambahan dua analisis-meta.
Enambelas dari penelitian ini dilaporkan memberikan efek-efek positif pada sedikitnya beberapa anak. Namun, EFSA menunjukkan bahwa hiperaktivitas telah memiliki sebab-sebab sosial dan biologis yang luas, dan secara eksklusif berfokus pada zat-zat makanan adiktif dapat �mengurani tersedianya penanganan lengkap� bagi anak-anak dengan gangguan perilaku tersebu. Tetapi Kemp berargumen, untuk memotong penambahan bukti dari faktor konsumsi makanan juga dapat mengerjakan hal ini.
Terjadi peningkatan jumlah anak yang minum obat hiperaktivitas � 2.4% dari anak-anak di negara bagian Australia. Menjauhkan zat pewarna dan pengawet sebagai intervensi alternatif yang tidak membahayakan, menjadikan suatu periode uji coba untuk menghapuskan bahan ini perlu dipikirkan sebagai sebuah penanganan standard, demikian disimpulkan Kemp.
Penelitian ini menunjukkan bahwa obat alternatif telah dikenal bertahun-tahun. Bahan pengawet dan zat aditif dalam makanan memiliki efek-efek merusak pada manusia baik termanifestasi dalam bentuk ADHD, kanker, gangguan neurologist, gangguan lambung dan berbagai penyakit kronis lainnya.
|
|