|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Haiti, Negara Miskin Dibalut Musibah
Vina Ramitha ![]() (yahoonews.com) INILAH.COM, Port au Prince � Meski terletak di atmosfer benua Amerika, Haiti yang baru saja digempur gempa besar tak merasakan kedigdayaan benua itu. Negara miskin ini selalu dirundung musibah. �Jika Anda ingin menyatukan skenario bencana terburuk di hemisfer Barat, maka Haiti hasilnya,� ujar Dosen Florida International University yang mengajar Disaster Risk Reduction untuk Amerika, Richard Olson, Kamis (14/1). Daftar katastrofi di negara ini cukup mencengangkan. Selain gempa yang terjadi pada Selasa pagi (12/1) waktu setempat, sepanjang abad ke-21 ini saja sudah banyak bencana lain. Seperti empat badai tropis yang menewaskan sekitar 800 orang pada 2008. Badai pembunuh pada 2004 dan 2005. Lalu juga banjir besar 2002, 2003 hingga dua kali, 2006, dan 2007. �Banyak bencana di negara ini. Salah satunya adalah wilayah mereka yang berada di lintasan badai dan lempeng tektonik. Selain itu, kemunduran lingkungan dan kemiskinan memperbesar dampak negatifnya,� lanjut Olson. Gempa berkekuatan 7,1 pada skala Richter yang terjadi beberapa hari lalu merupakan yang ke-15 sejak 2001. Tahun tersebut menandakan pertama kalinya Agensi Pembangunan Internasional AS mengirimkan dana bantuan ke Haiti. Semenjak itu pula tiga ribu orang tewas dalam bencana. Bantuan AS telah mencapai lebih dari US$16 juta. Tak diragukan, penyebab bencana memang karena aktivitas alam. Tapi, yang membuat Haiti lokasi langganan bencana adalah ketimpangan sosial yang laten di negara itu. Kemiskinan adalah awal segalanya, yang berujung pada deforestasi, pemerintahan yang tidak stabil, standar bangunan yang menyedihkan, tingkat buta huruf yang tinggi, dan kembali lagi ke kemiskinan. Bencana pekan ini pun dirasakan sangat parah, karena negara berbahasa nasional Prancis ini masih berusaha memulihkan diri pasca bencana terakhir pada 2008. Ketika itu, empat badai tropis dengan angin puting beliung menyerang mereka. �Belum pulih, Haiti sudah diserang lagi,� kata Direktur Bencana Alam University of Colorado, Kathleen Tierney. Boleh saja berpikir bencana alam memang faktor keberuntungan atau lokasi sebuah negara. Namun dampaknya bagi sebuah negara bergantung kepada kemampuan negara itu sendiri. Seorang staff FEMA, Mark Meritt menilai, bencana juga bagian dari masalah ekonomi. �Bencana dan perekonomian saling berkaitan erat,� tuturnya. Untuk kasus Haiti, lokasi bencana memang hanya berjarak 15 kilometer dari ibukota Port au Prince. Kepadatan penduduk di ibukota membuat dampaknya makin parah. Banyak dari mereka yang berimigrasi ke kota itu untuk mengadu nasib. Tiga dari 10 juta penduduk negara itu berkumpul di ibukota. �Saya khawatir, bencana ini akan tercatat sebagai salah satu bencana alam dengan jumlah korban terbanyak di dunia,� paparnya. Jumlah korban hingga saat ini belum diketahui. Tim penyelamat dan pemerintah setempat masih terhambat jaringan komunikasi yang terputus. Bukan tak mungkin, lanjut Merritt, jumlahnya bisa melebihi jumlah korban tewas tsunami Asia 2004 yang 227 ribu jiwa. Atau gempa besar China pada 1976 yang menelan korban tewas 225 ribu jiwa. Seorang senator di Haiti, Youri Latortue, memperkirakan jumlah korban tewas bisa mencapai 500 ribu jiwa. Ia menyadari kondisi negaranya yang rentan bencana serta struktur bangunan yang menyebabkan ratusan ribu orang tertimbun. �Entah berada di nomor 1, 2, atau 3 (sebagai bencana besar). Hanya masalah waktu karena ini katalis yang sangat besar,� katanya. Dalam sejarah bencana Haiti, gempa bumi merupakan peristiwa yang sangat jarang terjadi. Bangunan mereka tidak didesain dengan kuat, seperti negara-negara yang sering dilanda gempa. Selain itu, tak seperti Kuba atau Dominika yang bertetangga, Haiti tak memiliki manajemen bencana yang memadai. Beruntung Presiden Rene Preval berhasil selamat ketika istananya ambruk. [mdr] turut berduka cita untuk bencana di Haiti... |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|