FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Mitologi Naga menurut kepercayaan Jawa
Orang Jawa percaya bahwa 8 penjuru mata angin di jaga oleh Naga. Naga mempunyai 8 keistimewaan, menyembur, menggigit, melilit, kuat, bisa hidup di air dan darat, meronta, bertukar kulit, bisa hidup dari minyak yang disimpan di ujung ekornya. Dalam kitab Adiparwa disebutkan ketika bangsa Sura (dewa) dan bangsa Asura (raksasa) mencari tirtamarta (air hidup) menggunakan gunung Mandalagiri untuk mengaduk samudra. Sebagai tali untuk memutar gunung Mandalagiri digunakan seekor ular Naga yang besar, yang sebenarnya merupakan penjelmaan Dewa Sang Hyang Basuki. Sedang yang menjadi alas dari gunung itu agar tidak masuk kedalam tanah adalah kura-kura besar, penjelmaan dari Dewa Wisnu. Cerita tersebut biasa disebut Samundra Nantana [cerita bangsa Sura dan Asura mengaduk samudra dengan menggunakan gunung Mandalagiri untuk mendapatkan air hidup atau tirtamarta]. . ![]() Dalam cerita lain disebutkan bahwa Begawan Kasyapa mempunyai 2 orang istri, yaitu Dewi Winata dan Dewi Kadru . Karena sesuatu hal, Dewi Winata menjadi budak dari Dewi kadru. Dewi Kadru beranak ular Naga sedangkan Dewi Winarta beranak Garuda. Sang Garuda menginginkan pembebasan Ibunya. Dewi Kadru berkata kalau Garuda dapat memberikan Tirtamarta atau air hidup, ibunya akan dilepaskan dari kedudukannya sebagai budak. Setelah berperang dengan bangsa Asura, Garuda berhasil mendapatkan tirtamarta (air hidup) dengan dibungkus daun ilalang . kemudian air hidup yang dibungkus daun ilalang itu diberikan kepada Naga anak Dewi Kadru. Akan tetapi bangsa Sura berhasil merebut air hidup yang dibungkus daun ilalang itu. Akhirnya Naga tidak berhasil minum tirtamarta atau air hidup tetapi hanya menjilat-jilat air yang tersisa dari daun ilalalang itu dengan lidahnya. Karena tajamnya daun ilalang itu, maka terbelahlah lidah ular Naga itu. Itulah sebabnya hal itu dipercayai hingga saat ini bahwa lidah ular berbelah dua. Akhirnya bebaslah Dewi Winata dari kedudukannya sebagai budak. Dewi Kadru dan Naga anaknya tidak berhasil hidup langgeng abadi karena tidak berhasil meminum tirtamarta, tetapi hanya menjilat dari daun ilalang. Karenanya Naga berumur panjang. Naga juga disebut Anantaboga, atau seekor ular yang besar sekali. Ekornya menahan bumi dari bawah. Kalau Anantaboga bergerak maka bergeraklah bumi hingga timbul gempa bumi. Arti Anantaboga adalah terus menerus memberi makan. An = tidak, anta = berakhir, boga= makanan , rejeki. Jadi tidak pernah berhenti makan atau rejeki. Anantaboga berbentuk ular yang besar sekali dan berkepala 7 menjadi wahana atau tunggangan dari Sang Hyang Wishnu. Cerita ini merupakan hasil wawancara dengan R.W. Widyo Sastra Suganda dan KRT. Partadi Ningrat dari buku Kalangwan. (P) Zoetmulder, penerjemah Dick Hartoko, Kalangwan, Sastra Jawa Kuna Selayang Pandang, http://alisalvation.blogspot.com/201...itos-naga.html menurut kepercayaan Bali Dan di mitologi Bali,naga dikenal dengan sebutan tepatnya anantaboga, Antaboga atau Anataboga atau Anantaboga adalah seekorular raksasa di mitologi Bali. Ia diceritakan pada awal mitologi, pada penciptaan dunia. Pada suatu saat Antaboga bermeditasi dan kemudianmenjadi seekor penyu bernama Bedawang. . ![]() http://kuecingitem.files.wordpress.com |
#2
|
||||
|
||||
![]()
wow percaya g percaya..apakah naga itu ada ya?yg ane tau cm skedar mitos
|
![]() |
|
|