Colorado - Adegan pengejaran penjahat oleh polisi yang disertai baku tembak seperti di film-film Hollywood memang kadang terjadi di kehidupan nyata. Tiga bersaudara buronan perampok bank di Amerika Serikat yang memiliki julukan 'Geng Dougherty' mengalaminya.
Tiga bersaudara tersebut adalah Lee-Grace Dougherty (29), Ryan Dougherty (21), dan Dylan Dougherty (26). Mereka yang terlibat kasus perampokan bank ini, menjadi buronan FBI karena sempat melarikan diri selama seminggu. Demikian seperti dilansir
nytimes.com, Kamis (11/8/2011).
Dengan menumpang mobil Subaru Impreza tahun 2006 warna putih, mereka menjauh dari Florida untuk melarikan diri. Padahal nama mereka telah masuk dalam DPO (daftar pencarian orang) milik FBI dan foto-foto mereka terpampang di papan iklan di sepanjang wilayah tenggara.
Namun, setelah pelarian sejauh 20 mil (32 km) yang disertai aksi baku tembak di wilayah Colorado selatan, Rabu (10/8) pagi waktu setempat, ketiganya berhasil ditangkap dan ditahan polisi. Kini, ketiganya akan menghadapi tuntutan atas penembakan polisi di Florida, perampokan bank di Georgia, dan tuntutan lainnya yang telah mereka timbulkan sepanjang pelarian mereka ke Colorado.
Mungkin memang sudah nasib mereka harus kembali tertangkap oleh polisi. Sebab, mereka masih mengendarai mobil yang sama, yakni Subaru Impreza tahun 2006 warna putih. Meskipun mereka telah mengganti pelat nomor mobil tersebut, dari nomor New York menjadi nomor Texas, namun hal ini tetap memicu kecurigaan aparat.
Pada Selasa (9/8), mereka kepergok oleh aparat tengah membeli peralatan berkemah di sebuah toko bernama REI di Colorado Springs. Dan Rabu (10/8) pagi, seorang warga mengaku melihat mereka berkemah di dekat kota dan kemudian memanggil Patroli Kepolisian Colorado.
Saat polisi berusaha mendekati ketiga bersaudara tersebut, mereka malah melarikan diri dan pengejaran pun terjadi. Sialnya, ketika pengejaran mencapai wilayah Interstate 25 di dekat Walsenburg, mobil Subaru yang ditumpangi ketiganya terguling dan menabrak pembatas jalan. Salah satu dari mereka mencoba melarikan diri dengan berjalan kaki, namun akhirnya berhasil ditangkap tak lama kemudian.
Ketiga bersaudara itu pun ditangkap dan dibawa ke rumah sakit setempat. Salah satu dari mereka mengalami luka ringan.
Kisah pelarian tiga bersaudara ini bermula pada 2 Agustus, saat seorang petugas Kepolisian mencoba menghentikan mereka karena mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi di Zephyrhills, Florida. Namun, mereka menolak berhenti dan memilih melarikan diri sembari menembakkan pistol ke arah petugas tersebut, namun hanya mengenai ban mobil.
Beberapa jam kemudian, FBI menemukan laporan bahwa ketiga bersaudara tersebut merampok sebuah bank bernama CertusBank di Valdosta, Georgia. Di mana saat itu, dua di antara mereka tertangkap kamera sedang memegang senapan AK-47 dan senapan mesin. Mereka menembakkan senjata tersebut ke langit-langit bank sebelum melarikan diri.
Peristiwa tersebut menjadi peringatan penting dan FBI pun melabeli mereka dengan sebutan 'bersenjata dan berbahaya.' Ketiganya masuk DPO FBI. Selama seminggu, munculnya isu utang AS dan juga kerusuhan di London sempat membuat publik AS lupa sejenak dengan ketiga buronan tersebut. Namun, akhirnya ketiga bersaudara ini tertangkap juga.
Seorang ahli pidana yang juga mantan agen FBI Brian Kensel menilai, ikatan keluarga di antara ketiganya menjadi hal terpenting. Persaudaraan mereka yang menjadikan mereka berbahaya.
"Ini seperti 'Aku akan mati untukmu, kamu adalah adikku, kamu adalah kakakku' semacam itulah," tuturnya kepada CBS.