Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th September 2010
GadoGado's Avatar
GadoGado GadoGado is offline
Ceriwis Geek
 
Join Date: Sep 2010
Posts: 13,165
Rep Power: 32
GadoGado memiliki kawan yg banyakGadoGado memiliki kawan yg banyakGadoGado memiliki kawan yg banyak
Default Peninggalan Yunani dan Romawi di Turki

Musim panas tahun ini saya berkesempatan kembali mengunjungi Turki. Tahun lalu saya sempat kecewa karena dengan terbatasnya waktu, hanya mengunjungi kota Antalya dan Kemer. Maka untuk menyembuhkan kekecewaan, kali ini saya menghabiskan tiga minggu di Turki untuk berkunjung ke kota-kota terutama di wilayah pesisir laut Aegean lalu menyebrangi selat Bosphorus hingga ke laut hitam.

Perjalanan saya dimulai dari kota ?zmir. Saya harus menemui seorang sahabat lama yang akan menjadi partner perjalanan selama tiga minggu kunjungan saya di Turki. Kami merencanakan untuk melakukan napak tilas kebudayaan Yunani dan Romawi dengan mengunjungi situs-situs arkeologi di sekitar laut Aegean.


Izmir

?zmir yang dahulu bernama Smyrna, ditemukan pada abad ke 11 S.M oleh bangsa Aeolians dan mengalami kejayaan pada 300 S.M setelah ditemukan kembali oleh Alexander yang Agung ketika mengalahkan Persia. Saat ini ?zmir yang terletak di teluk ?zmir dan dikelilingi oleh perbukitan, merupakan kota pelabuhan terbesar setelah Istanbul, terbagi menjadi 9 distrik. Distrik Konak merupakan jantung kota ?zmir dan memiliki beberapa tempat yang penting dan indah untuk dikunjungi.

Tiga hari pertama saya habiskan untuk berkeliling ?zmir. Alat transportasi dalam kota yang umum dan mudah digunakan adalah bus, selain itu dapat juga menggunakan kapal feri untuk mengunjungi beberapa distrik. Sebelum berpergian menggunakan bus, saya membeli kartu magnetik yang nantinya harus digesek pada saat naik bus. Tidak ada perbedaan tarif untuk jarak jauh ataupun dekat dan para penumpang hanya boleh naik dan turun di halte bus. Ada dua jenis bus yang dapat digunakan untuk trayek dalam kota. Bus besar melayani trayek jarak jauh. Sedangkan untuk jarak dekat digunakkan bus dengan ukuran lebih kecil (dolmus).

Elemen terpenting dari kota ?zmir adalah Saat Kulesi (menara jam) yang terletak di distrik Konak. Menara ini berdiri dengan indahnya setinggi 25 meter, didisain oleh seorang arsitek Perancis Raymond Charles pada tahun 1901. Pada sore hari di musim panas, daerah di sekitar Saat Kulesi selalu ramai dikunjungi dan menjadi tempat berkumpulnya penduduk ?zmir. Burung-burung merpati berterbangan dengan bebasnya di atas menara. Beberapa penduduk lokal memanfaatkan hal ini dengan menjual makanan burung. Anak-anak kecil berlarian di sekitar menara sambil memberi makan burung-burung tersebut.


Dari Saat Kulesi, saya berjalan menyusuri pertokoan dan gedung-gedung perkantoran. Tujuan saya berikutnya adalah Kemeralti bazaar, pasar tradisional yang dibangun pada dinasti Ottoman. Setelah kurang lebih limabelas menit berjalan, saya tiba di Kemeralti bazaar. Pasar ini hampir sama dengan pasar-pasar tradisional yang dapat kita temui di Indonesia, hanya saja pasar kuno ini masih menunjukan identitasnya dan tidak terjebak di tengah hiruk pikuk modernisasi kota. Saya menyusuri lorong-lorong pasar tua yang seolah tak berujung, terkagum-kagum karena mereka benar-benar sangat menjaga warisan sejarah. Para pedagang menjual berbagai cenderamata khas Turki, barang antik, baju dan juga barang kebutuhan sehari-hari.

Selain berbelanja cenderamata, saya tidak melewatkan untuk mampir ke kedai kopi Turki terbaik di ?zmir. Kedai kopi �mer Usta Kahveci ini tersembunyi di salah satu lorong pasar. Konon katanya kopi disini adalah yang terbaik. Maklum proses pembuatan kopi Turki memang sedikit berbeda. Kopi ini dimasak dalam panci kecil khusus dan dengan tehnik tertentu hingga menghasilkan busa dan kekentalan tersendiri. Kopi Turki disajikan dalam cangkir-cangkir kecil. Dan rasanya harus saya akui memang juara.


Ada saran dari orang-orang ?zmir bagi para turis yang tersesat ketika berjalan-jalan di dalam kota, mereka mengatakan cara terbaik agar dapat menentukan arah kembali adalah dengan menemukan laut. Saran ini sangat berguna karena sebetulnya dengan menemukan laut, anda bisa menemukan seluruh alat transportasi ke berbagai arah.

Esok harinya matahari hampir tenggelam ketika saya berjalan sepanjang Deniz (laut). Pemerintah kota ?zmir telah membangun trotoar yang luas bagi pejalan kaki di sepanjang sisi laut. Pohon palem ditanam berjajar untuk meneduhkan para pejalan di saat matahari bersinar terik. Maka berjalan kaki sambil menikmati semilir angin laut pun menjadi sangat menyenangkan.

Saya mulai berjalan dari Konak Pier menyusuri Pasaport quay hingga ke Kordon. Pada tahun 1890 Gustave Eiffel mendisain Konak Pier hingga sentuhan arsitektur eropa terasa mendominasi bangunan dermaga ini. Di sepanjang tepian laut berjejer kafe dan juga kedai teh. Musik tradisional terdengar mengalun syahdu dari tiap-tiap kafe yang saya lewati.


Setelah lelah berjalan, saya mampir ke salah satu kedai teh yang tepat terletak di pinggir laut. Kebiasaan minum teh bagi orang Turki sudah menjadi budaya yang tidak pernah hilang ditelan arus modernisasi. Anak-anak muda terlihat berkumpul dengan santainya sambil menikmati sajian teh hangat. Mereka meminum teh hijau atau teh apel yang telah dididihkan dalam dua teko bertumpuk, satu teko untuk mendidihkan teh dan yang satu lagi untuk mendidihkan air. Cara menyajikannya adalah dengan mencampur hasil kedua teko tersebut ke dalam gelas-gelas kecil. Dengan cara ini mereka dapat mengontrol kekentalan teh bagi tiap-tiap gelas. Saya pun turut menghabiskan sore hari dengan menyeruput teh hangat sambil memandangi kapal-kapal yang berlabuh dan di kejauhan matahari pun terlihat mulai tenggelam.




Tiga hari sudah saya habiskan di Izmir. Rencananya saya beserta seorang sahabat yang asli orang Turki akan memulai petulangan napak tilas kami.

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa Turki, terutama daerah di pesisir laut Aegean mengalami peradaban Yunani dan Romawi. Pada 3000 S.M dimulai peradaban Aegean oleh bangsa Yunani ke pulau-pulau di sekitar laut Aegean. Secara geografis jarak antara Turki dan Yunani hanya terpisahkan oleh laut Aegean, sehingga memudahkan terjadinya peradaban ini.


Kami akan mengunjungi Acropolis of Pergamon di kota Bergama, Situs Arkeologi Ephesus di Selcuk, Apollo Temple di Didim dan petualangan kami akan berakhir di Istanbul.

Bersambung ya... Tessekuer ederim

Reply With Quote
  #2  
Old 18th September 2010
stupid's Avatar
stupid stupid is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: Jun 2010
Location: ██
Posts: 7,919
Rep Power: 245
stupid has disabled reputation
Default

WHAT'S ON UR MIND
Posted via Mobile Device
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 04:32 PM.


no new posts