JAKARTA--MICOM: Setara Institute mengadakan survei tentang kebangsaan dan evaluasi pemerintahan RI, di 10 provinsi terkait Hut ke-66 RI. Menurut Ketua Badan Pengurus Setara Institute Hendardi, survei tersebut fokus pada perhatian, pandangan, dan harapan publik terhadap empat pilar hidup berbangasa yaitu Pancasila, UUD'45, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
Efek globalisasi, ekonomi, kemiskinan, terorisme menjadi tantangan untuk ditangani bangsa di masa depan.
"Dengan latar belakang tersebut, Setara institute memandang perlu diselenggarakan survei pendapat umum tentang aneka ragam problematik dan tantangan kebangsaan dewasa ini," kata Hendardi dalam konferensi pers di Hotel Atlet Century, Jakarta, Minggu (14/8).
Dari hasil survei yang dilakukan 10-25 Juli lalu, dari total responden 3000 orang, sebanyak 83,9% mengakui Pancasila pada dasarnya masih ampuh sebagai alat untuk menciptakan kerukunan bangsa, dan hanya 5,2% yang menganggap Pancasila tidak berfungsi sebagai alat perekat kerukunan bangsa Indonesia.
Berkaitan dengan Pancasila, Setara Institute juga melakukan survei terhadap tokoh-tokoh di era reformasi yang dipandang konsisten memperjuangkan Pancasila sebagai ideologi negara. Nama Megawati Soekarnoputri tercatat sebagai tokoh yang paling konsisten dengan 22%, disusul Presiden SBY 20,9%, dan BJ Habibie dengan 6,3%.
"Terpilihnya empat tokoh ini boleh jadi dilatarbelakangi oleh peringatan Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2011 di mana keempatnya tampil berpidato," kata Wakil Ketua Pengurus Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos.
sumber :
http://www.mediaindonesia.com/read/2...gkan-Pancasila

