Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Health

Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th September 2010
GadoGado's Avatar
GadoGado GadoGado is offline
Ceriwis Geek
 
Join Date: Sep 2010
Posts: 13,165
Rep Power: 32
GadoGado memiliki kawan yg banyakGadoGado memiliki kawan yg banyakGadoGado memiliki kawan yg banyak
Default paha besar=berkah

Waspada, pemakaian obat anemia ternyata mampu menggandakan risiko stroke pada pasien pengidap diabetes dan penyakit ginjal.

Berdasarkan kutipan yang dilansir dari Healthday. penelitian yang dilakukan Women's Hospital di Boston, darbepoetin alfa, obat yang dibuat untuk melawan anemia ternyata menggandakan risiko stroke pada pasien pengidap diabetes dan penyakit ginjal tanpa meningkatkan kualitas hidup pasien.

Obat yang dipasarkan dengan nama Aranesp ini, seringkali diresepkan pada pasien diabetes dengan penyakit ginjal kronis serta anemia ringan.

"Manfaat yang diharapkan dari obat ini lebih kecil dibandingkan risikonya. Penemuan ini menjadi bukti baru bagi dokter dan pasien dalam membuat pertimbangan. Ada persepsi kalau menangani anemia akan membuat pasien merasa lebih baik sehingga mereka memutuskan mengambil risiko. Padahal manfaatnya dalam meningkatkan kualitas hidup tidak sebesar yang kita kira, bahkan menggandakan risiko stroke Anda," kata pimpinan penelitian Dr Marc A Pfeffer.

Dalam studi yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine ini, peneliti melibatkan lebih dari 4.000 partisipan penderita diabetes, penyakit ginjal kronis dan anemia. Mereka secara acak diberikan Aranesp atau placebo (tidak mengandung Aranesp).

Selama studi, lebih banyak pasien yang menerima Aranesp meninggal atau menderita gangguan kardiovaskular (632), dibandingkan 602 pasien yang menerima placebo. Selain itu, 101 pasien yang menggunakan Aranesp mengalami stroke, baik fatal maupun nonfatal dibandingkan dengan 53 orang pada pasien penerima placebo. Di samping itu, pasien yang menerima Aranesp melaporkan hanya mengalami sedikit pengurangan tingkat keletihan.

Penemuan ini, menurut professor di bidang obat-obatan dari University of Toronto Dr Phillip Marsden, mengindikasikan kalau para dokter dan pasien harus mendiskusikan apakah perlu atau tidak perlu menggunakan obat itu.

"Bagi sebagian besar pasien, peningkatan kualitas hidup yang disebabkan oleh obat ini tidak cukup untuk mengimbangi peningkatan risiko stroke dan kematian yang ditimbulkannya," jelas Marsden
sumberkezone

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 10:48 AM.


no new posts