FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Kunyit (Curcuma domestica) me-rupakan salah satu jenis tanaman obat yang banyak memiliki manfaat, di antaranya sebagai bumbu masak (terutama kare), pewarna makanan, minuman, tekstil dan kosmetik. Tanaman ini telah dikenal sejak lama di Indonesia dan penggunaannya cukup banyak dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat pola hidup dewasa ini yang cenderung modern dengan gejala serba instan, menjadikan penyakit yang berkembang di masyarakat juga beragam. Dalam sepuluh tahun terakhir, banyak penyakit yang mencuat di masyarakat di antaranya aids, kanker, flu burung dan bahkan gejala pikun dini. Kondisi ini membuat masyarakat mulai berpikir untuk mencari pengobatan alternatif secara konvensional di samping pengobatan modern. Salah satu tanaman obat yang berpeluang sebagai pengganti pengobatan kimiawi yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit ini adalah kunyit. Penggunaan tanaman ini biasanya berupa bubuk atau tepung kunyit yang diracik ke dalam bumbu masak. Spoiler for Mengenal Kunyit:
Kunyit untuk mencegah Alzheimer Penyakit Alzheimer adalah sejenis penyakit pikun yang umum terjadi pada manusia yang mulai memasuki usia tua (manula). Secara alamiah, pikun biasa terjadi pada setiap orang karena kondisi fisik otak menurun. Namun pikunpun dapat di-perlambat datangnya dengan meng-gunakan kunyit dalam bentuk bum-bu kare. Kunyit sebagai bahan bumbu kare yang banyak dipakai dalam berbagai resep masakan dirasakan dapat mempertahankan kualitas otak hingga usia lanjut. Salah satu bukti adalah manula yang berada di negara-negara Asia tetap memiliki ingatan baik di usia lanjut karena mereka rajin mengkonsumsi bumbu kare. Hasil penelitian Dr. Tze-Pin Ng dari Universitas Nasional Singapura (NUS) pada 1.010 manula berusia 60 tahun sampai 93 di tahun 2003, menunjukkan bahwa manula yang rajin mengkonsumsi bumbu kare memiliki daya ingat yang lebih tinggi dibandingkan mereka jarang atau yang tidak pernah sama sekali. Hal ini mungkin akan membuat kita penasaran dan ingin tahu. Ternyata rahasianya terletak pada zat pewarna kuning (kurkumin) yang terdapat di dalam rimpang kunyit yang diguna-kan dalam membuat bumbu kare tersebut. Kurkumin pada kunyit me-miliki fungsi yang sangat penting dalam mengobati berbagai jenis penyakit karena senyawa tersebut dapat berfungsi sebagai anti tumor promoter, antioksidan, anti mikroba, anti radang dan anti virus. Selain itu kurkumin pada kunyit ternyata juga berperan dalam meningkatkan sistem imunitas tubuh. Tepung kunyit yang akan di-jadikan bahan racikan bumbu kare dapat dibuat dari umbi kunyit yang telah dikeringkan. Ditinjau dari segi kemudahannya, umbi yang telah di iris lalu dikeringkan, akan lebih mudah digiling untuk dijadikan tepung. Di negara-negara konsumen seperti Amerika Serikat dan Inggris, tepung kunyit digunakan secara langsung sebagai bumbu pewarna makanan,dan bahan baku pembuatan oleoresin. Di India, tepung kunyit merupakan salah satu bahan dasar untuk pembuatan bumbu kare (curry powder) yang merupakan campuran homogen dari berbagai jenis tepung kunyit. Dengan rutin mengkonsumsi bumbu kare, akan dapat menurunkan resiko serangan penyakit Alzheimer yang bisa menyebabkan pikun total karena kondisi fisik otak yang terus menurun. Namun jangan salah, pada penggunaan yang berlebihan pun bagi orang lanjut usia dapat menim-bulkan efek sakit perut, gangguan hati atau ginjal.Dari hasil kesimpulan para pe-neliti yang dilaporkan dalam American Journal of Epidemiologi Edisi 1 November 2006, menyatakan bah-wa bumbu kari sangat berpotensi mencegah alzheimer karena dilihat dari kemanjurannya dan tidak bera-cun. Hasil penelitian ini merupakan bukti pertama yang menunjukkan hubungan antara konsumsi kare dengan kemampuan kognitif otak. Kunyit bagi kulit Senyawa utama yang terkandung dalam rimpang kunyit adalah senyawa kurkuminoid yang memberi warna kuning pada kunyit. Kurkuminoid ini (kebanyakan berupa kurkumin) menjadi pusat perhatian para peneliti yang mempelajari keamanan, sifat antioksidan, antiinflamasi, efek pencegah kanker, dll, ditambah kemampuannya menurunkan risiko serangan jantung. Senyawa kurkuminoid telah diteliti kemampuannya untuk melindungi sel-sel, jaringan dan organ tubuh dari kerusakan yang diakibatkan radikal bebas dengan menetralisasi radikal bebas, dan mencegah pembentukan radikal yang baru. Dan dari beberapa referensi pendukung memperlihatkan, dengan adanya antioksidan kunyit, maka kunyit sangat baik untuk kesehatan kulit. Tradisi di kalangan keraton-keraton Jawa, para wanita dan putri-putrinya selalu rutin meminum kunyit asam untuk menjaga kesehatan dan kehalusan kulit mereka. Hal ini juga mendukung fakta bahwa kunyit dapat menyembuhkan infeksi kulit seperti eksim, kudis bahkan hingga borok. Kunyit untuk kanker Ilmuwan Inggris sedang meneliti khasiat ekstrak berbahan dasar kunyit yang terdapat dalam makanan kari pedas. Dugaan awal, ekstrak tersebut berpotensi membunuh sel kanker. Tak main-main, ekstrak itu bekerja pada 24 jam pertama sejak dikonsumsi. Meskipun masih dalam skala laboratorium, tes oleh tim dari Cork Cancer Research Centre menunjukkan daya hancur curcumin terhadap sel-sel kanker kerongkongan. Sejumlah ahli kanker menyebutkan, temuan yang dipublikasikan dalam British Journal of Cancer tersebut dapat membantu para dokter menemukan cara pengobatan di luar model pengobatan sekarang. Tim riset hasil kolaborasi beberapa universitas dan badan riset di Korea Selatan, membuktikan secara in vitro dengan analisa SPR (Surface Plasmon Resonance) maupun in vivo dengan analisa APN-specific antibody competition, bahwa salah satu senyawa aktif yang terkandung di kunyit ternyata dapat digunakan sebagai obat anti kanker karena mampu menahan laju pertumbuhan sel kanker. Dalam artikel berjudul �Kunyit Antibakteri dan Obat Masa Depan� di Kompas Cyber Media, rubrik Ilmu Pengetahuan edisi Sabtu, 27 April 2002, telah dijelaskan beberapa komposisi utama penyusun kunyit yaitu minyak atsiri, furmerol, sineol, zingiberin, borneol, karvon, dan kurkumin (curcumin). Ternyata seperti dugaan para ahli sebelumnya, kurkuminlah (senyawa fenolik alam), yang memiliki potensi dahsyat dalam pengobatan kanker. Penelitiannya sendiri melibatkan proses pengujian atau dikenal sebagai �screening process' terhadap kurang lebih 3000 jenis senyawa yang diperkirakan aktif menghambat pertumbuhan sel kanker dan akhirnya diperoleh fakta bahwa senyawa kurkumin memiliki aktivitas kemopreventif. Kurkumin adalah senyawa turunan fenolik dari hasil isolasi rimpang tanaman kunyit (Curcuma longa). Senyawa tersebut memiliki 2 gugus vinilguaiacol yang saling dihubungkan dengan rantai alfa beta diketon. -------------------------------------------------------------------------- Selain yang tercatat diatas kunyit juga dipercaya mampu menyembuhkan disentri, maag, haid tidak lancar, penambah darah, tifus, usus buntu, amandel, melindungi hati dan jantung, mengobati luka, menyembuhkan sakit gigi, menghilangkan bau badan, menghilangkan jerawat dan noda hitam pada wajah bahkan hingga membasmi ketombe. Karena itu sebagai salah satu negara penghasil kunyit terbesar ada baiknya Qt mulai menggalakkan pembudidayaan kunyit dan mulai melakukan berbagai penelitian sendiri untuk mengungkapkan keajaiban medis yang dimiliki Kunyit. Obat herbal pastilah lebih efektif jika dibandingkan dengan obat2 yang telah melalui berbagai proses kimiawi dan dijamin lebih aman... |
![]() |
|
|