FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Suntik Botox, Aman Jika Dosisnya Tepat
Anda yang sudah terlanjur menilai suntik botox aman dan nyaman untuk mengencangkan kulit tampaknya harus mulai berhati-hati. Jika diberikan dalam dosis tinggi, suntik botox memiliki efek samping yang fatal. Dalam Journal of American Medical Association, disebutkan menyuntikkan toksin botox dengan dosis tinggi sangat berbahaya. Peringatan ini dikeluarkan para dokter karena sudah ada 4 kasus keracunan karena pasien diberikan suntik botox dengan jumlah dosis yang ditambah setiap kali suntikan. Sebagai informasi, suntik botox memang bersifat tidak permanen, biasanya setelah 3-4 bulan harus diulang. Botox berasal dari racun atau bakteria bernama botulinum toxin type A. Awalnya digunakan untuk tujuan medis, seperti memperbaiki kelainan fungsi otot, mengurangi kejang-kejang di sekitar mata serta meringankan kedutan. Kemudian, botox mulai lazim digunakan dalam dunia kecantikan dan kosmetik untuk menghaluskan kerutan. Dalam dunia kecantikan saat ini, botox sangat populer sebagai jalan pintas untuk menghilangkan kerutan, apalagi tak banyak diketahui efek samping dari suntikan toksin ini. Di kota Atlanta, Amerika Serikat (AS), belum lama ini telah dilaporkan empat kasus keracunan pada pasien setelah melakukan suntik botox di sebuah klinik kecantikan. Belakangan diketahui, dosis yang disuntikkan sangat tinggi dan botulinium toxin A yang dipakai belum terdaftar untuk kosmetik melainkan untuk penelitian di laboratorium, dan bukan untuk manusia. Setelah disuntik, pasien-pasien tadi mengeluhkan berbagai gejala seperti merasa sangat lelah dan ada kelainan pada syaraf yang mengontrol fungsi gerak otot wajah dan fungsi menelan. Dua pasien bahkan mengalami susah bernapas. Meski belum diketahui berapa dosis suntikan yang aman untuk tubuh, namun para ahli menyarankan agar menggunakan dosis sekitar 40 mikrogram per kilogram berat tubuh. Pada pasien yang keracunan tersebut ditemukan dosis toksin botox dalam darahnya 21-43 lebih tinggi dari dosis normal. Dr.Daniel Chertow, tim peneliti dalam Journal of American Medical Association, menyarankan agar pasien dan dokter, memperhatikan keamanan dari toksin yang dipakai. "Hanya gunakan produk yang sudah terdaftar memang untuk kecantikan,"katanya. Jadi, jika Anda tak sabar ingin menghilangkan kerutan yang mengganggu penampilan, jangan sembarang pilih tempat. Jika tidak dilakukan dengan benar, bisa jadi muka Anda menjadi tidak simetris karena disuntikan di bagian wajah yang salah. Karenanya, pastikan hanya yang ahli yang melakukannya... BBC |
![]() |
|
|