FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Ceritanya gini nih, dalam proses penurunan berat badan yang sedang kami lakukan, ada aku, TN dan ko BB. Ko BB sebagai pemilik badan ideal juga termasuk orang yang mumpuni pengetahuannya dibidang medical dan teknik-teknik nutrisi.
Jadi, dalam dua kubu yang berbeda. Ada Kevin yang mempunyai diabetes, diet rendah karbohidrat, dengan tingkat olahraga yang tidak begitu tinggi. Sementara di kubu lain ada TN yang gede banget, namun brolahraga keras, dengan bakat genical yang besar, alias tulangnya gede-gede dan cendurung lebih pendek. Ko BB menawarkan Xenical. Sebuah produk buatan Roche yang setelah diselidiki ternyata ditujuakan untuk para penderita osbesitas. Cara kerjanya begini. Xenical mengandung zat aktif yang meluruhkan hampir 90% dari lemak yang kita konsumsi. Jadi, tidak peduli lemak nabati atau hewani yang masuk ke mulut kita akan keluar melalu faces/eek sewaktu kita buang air besar. Apakah berefek samping? Ini yang dibicarakan dengan seru. Kemudian ada yang pro dan ada yang kontra. Obat medis sedianya hanya boleh diresepkan oleh dokter. Walaupun dijual bebas, produk medis diawasi dengan ketat oleh negara. Hal ini tentu berbeda dengan suplemen-suplemen yang banyak tersedia dengan perizinan jamu. Yang dikatakan diramu dengan sumber-sumber alamiah seperti tumbuhan atau hewan. Kemudian mana yang lebih aman dan berguna? Kembali ke dasar manfaat obat atau suplemen. Keduanya bekerja melalui proses kimiawi di dalam tubuh. Jangan mengira bahwa suplemen aman, atau obat medis berbahaya. Keduanya berbahaya. Karena suplemen atau obat hanya berfungsi, bila terjadi reaksi kimia yang cukup untuk merubah struktur kimiawi dalam tubuh. Sebagai contoh, sari buah merah diyakini melalui berbagai testimonial sebagai suplemen yang sangat bagus untuk menangani kanker. Benarkah? sejauh ini keabsahan dari laboratorium hanya membuktikan bahwa sari buah merah ternyata memang banyak mengandung zat kimia yang bersifat anti oksidan yang berguna untuk meredam laju pertumbuhan sel-sel kanker. Dan diyakini, buah merah yang ebrasal dari alam jauh lebih aman dibandingkan obat-obatan kimia. Ini paradoks yang salah, karena semua bahan kimia berasal dari alam. Alam yang menyediakan. Manusia mengolahnya. Bila obat-obat medical melalui proses laboratorium yang sedemikian ketat, sehingga hanya zat-zat kimia yang diinginkan saja yang diambil, tidak demikian dengan suplemen-suplemen yang diberi label perizinan jamu. Dalam ekstrak-ekstrak dari benda-benda alam yang dijadikan suplemen, tidak hanya zat yang diinginkan yang dikonsumsi tubuh. Melainkan juga zat-zat yang tidak berguna sama sekali oleh tubuh terpaksa kita konsumsi. Anggapan ini sebenarnya membahayakan. Bayangkan, bila ada korban jiwa mati gara-gara obat medis yang salah, pabrik yang memproduksi bisa diajukan ke pengadilan untuk bertanggung jawab. Namun bila Jamu sidomuncul yang menyebabkan kematian penderita ginjal (misalnya) apakah bisa dilakukan pemintaan pertanggung jawaban pada jamu tolak angin yang ternyata membebani kerja ginjal? Dan kesimpulan di dapat. Baik sulpemen maupun obat medis, sama-sama berbahaya bila dikonsumsi oleh orang yang tidak sadar dengan apa yang dikonsumsinya. Obat medis, harus dengan petunjuk dokter. Sedangkan suplemen? Pelajari dulu kondisi tubuh anda sebelum cepat-cepat menorehkan stempel �AMAN� pada produknya. salam - Kevin |
![]() |
|
|