FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Jakarta - Sidang Peninjauan Kembali (PK) dengan terpidana Antasari Azhar digelar. Antasari tak hanya ingin mendengar berkas PK-nya dibacakan tim kuasa hukum. Dengan suara lantang, Antasari pun ikut membacakan berkas setebal 200-an halaman itu. Antasari membaca berkas PK bergantian dengan tim kuasa hukumnya di depan majelis hakim yang diketuai Aminal Umam, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Jakarta, Selasa (6/9/2011). "Saya selaku terpidana di ruangan ini. Kemarin-kemarin sebagai terdakwa. Harapan kami sekeluarga, siapa sebenarnya yang seharusnya di LP Tangerang. Secara hukum, kami tidak pantas di LP Tangerang. Kami menghargai proses pengadilan. Saya menghormati dan percaya proses peradilan. Peradilan PK tidak tyerjadi bila kebenaran materil terungkap," kata Antasari. "Ketika saya memberantas korupsi, pada waktu tertentu saya menjalanai penahanan. Saya ikhlas. Allah Maha Mendengar Maha Mengetahui. Yang di dalam akan keluar, yang diluar akan di dalam," lanjut Antasari tegas. PK ini diajukan Antasari setelah Mahkamah Agung menolak bandingnya. Dia tetap divonis 18 tahun penjara sebagaimana vonid pengadilan tingkat pertama karena dinilai bersalah dalam kasus pembunuhan Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen. Dalam putusan pengadilan Antasari disebut sebagai intellectual dader atau otak pelaku dalam menganjurkan pembunuhan berencana terhadap Nasrudin. sumber |
#2
|
||||
|
||||
![]()
Jakarta - Sidang pengujian novum permohonan PK Antasari Azhar sangat penting karena bila gol, akan menguak rekayasa pembunuhan Nasruddin Zulkarnaen. Wajar bila kemudian sidang ini dihadiri banyak tokoh, mulai politisi, artis hingga mantan menteri.
Pantauan detikcom, di ruang sidang utama Oemar Seno Adji, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera, Selasa (6/9/2011), terlihat politisi Gerindra Permadi yang mengenakan baju serba hitam dan artis era 80-an Pong Harjatmo yang berkemeja putih duduk berdampingan di deretan bangku penonton paling depan. Kemudian di barisan kedua dari depan, terlihat Menko Perekonomian era Gus Dur, Rizal Ramli. Ketiganya tampak serius menyimak pembacaan berkas memori PK yang dibacakan bergiliran oleh Antasari Azhar dan pengacaranya ini. Sesekali terlihat Permadi dan Pong berbisik membahas sesuatu. Sebelumnya turut hadir pula Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham. Namun, Idrus yang mengenakan baju cokelat kekuningan ini hanya hadir beberapa saat dan kemudian tampak keluar meninggalkan ruang sidang. "Saya mendukung proses hukum ini, yang penting adalah bagaimana mengkoreksi proses hukum. Ini kan Pak Antasari Azhar juga adiknya teman saya juga. Kita dukung perjuangan warga negara dalam upaya untuk menegakkan hukum. Siapa pun itu, akan kita dukung," tutur Idrus kepada wartawan sebelum meninggalkan PN Jaksel. Selain itu juga ada orang berjubah putih yang memberikan simpati. Sidang pengujian novum untuk permohonan PK yang dipimpin 3 hakim, yakni Aminal Umam, Pranoto, dan Ahmad Dimyati ini masih terus berlangsung. Pembacaan memori PK setebal 205 halaman masih dilakukan meski sidang telah berjalan selama kurang lebih 2 jam. Pengamanan di PN Jaksel pun terlihat lebih ketat dari biasanya. Puluhan polisi tampak berjaga-jaga baik di dalam gedung PN Jaksel, maupun di luar. sumber |
#3
|
||||
|
||||
![]()
namanya jg dizolimi
pst dia merasa kesal ![]() |
#4
|
|||
|
|||
![]()
pengadilan berpihak pd kepentingan penguasa.......!!!!!sangat sarat unsur politis di dlm kasus antasari!!!!!!
|
![]() |
|
|