Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara khusus memberikan keterangan pers terkait hari ulang tahunnya ke-62 hari ini, Jumat (9/9/2011). Keterangan pers diberikan di ruang kerja kantor Presiden, Jakarta.
Selain memberikan keterangan pers, Presiden juga menyempatkan diri membacakan puisi di depan wartawan. Puisi itu SBY terima dari Taufik Ismail dan politisi Partai Demokrat Sys NS.
"Saya terima puisi dari Pak Taufik Ismail dan Sys NS. Tokoh yang kritis, dan Sys NS juga sahabat saya. Taufik Ismail juga tokoh yang saya cintai. Dan beliau juga kirim dan pesan kepada saya. Dan ini ada cuplikan yang saya bagus saya bacakan," kata SBY.
SBY lalu membacakan puisi itu :
"Kepada Saudaraku semoga dalam mengemban tugas Anda senantiasa diberi kesehatan dan dianugrahi kekuatan, karena dalam sepanjang masalah bangsa kita belum pernah menghadapi sepanjang masalah ini. Dalam narasi berikutnya lagi disebutkan angka-angkanya. Dan ini sejak reformasi 13 tahun lalu. Jadi pak Taufik Ismail ini ingin memberikan semangat kepada saya," kata SBY.
Selanjutnya, SBY mengatakan :
"Saudaraku presiden, ini jaman yang berubah, lalu merusak, membakar, dan marah. Menggoyang-menggoyang pagar besi dan rebah dan berteriak sumpah serapah sungguh sirna martabat bangsa. Kemudian saya berterimakasih ini dorongan kepada saya. Saudara Presiden, begitu berat yang Anda pikul lebih berat dari zaman-zaman sebelumnya. Saya kira ini lebih penting bagi saya pribadi, kritis. Saya sampaikan ke arah mana Satya melangkah," ujar SBY.
SBY juga mengatakan puisi itu disodorkan kepadanya sebagai bentuk spontanitas atas ulang tahunnya ke-62 hari ini.